UMKM merupakan penggerak ekonomi. Kami ajak agar mereka bangkit pada masa pandemi karena mereka menjadi tulang punggung dari ekonomi nasional
Sejumlah pergelaran pameran usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) mulai diselenggarakan. Adapun tujuannya untuk memamerkan kembali kerajinan tangan, olahan makanan, dan minuman serta produk lainnya yang berciri khas dari daerah mereka masing-masing.
Pergelaran UMKM itu tidak lepas dari menurunnya jumlah kasus COVID-19 di Indonesia. Kondisi itu membuka harapan aktivitas sosial dan ekonomi nasional bergairah kembali.
Sektor UMKM memberikan kontribusi dalam pertumbuhan ekonomi yang cukup besar, mulai dari penciptaan dan penyerapan tenaga kerja hingga sumber ekspor nonmigas.
Tidak hanya pada saat kondisi ekonomi normal dan stabil, UMKM terbukti kuat saat menghadapi krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada tahun 1998 dan 2008.
Pada dua krisis itu, sebagian besar UMKM relatif tak mengalami masalah serius.
Namun, masa pandemi COVID-19 menjadi masa yang sulit bagi UMKM di Indonesia. Tak terkecuali UMKM binaan PT Pertamina (Persero).
Salah satu UMKM binaan Pertamina yang menggeluti bisnis daur ulang sampah dari Kalimantan Timur, Safina Quilt mengaku mengalami penurunan omset yang cukup dalam.
"Saat pandemi, omzet menurun hingga 80 persen dibandingkan sebelum pandemi," ujar Lily Handayani selaku pendiri Safina Quilt di sela peresmian Gernas BBI di Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa.
Menurut dia, pandemi COVID-19 mengakibatkan adanya pembatasan sosial dan pembatasan kegiatan yang bersifat langsung sehingga membuat UMKM mengalami kesulitan.
"Produk kami 'kan bukan bahan pokok sehingga kurang dilirik, pandemi sangat terasa dampaknya bagi kami," ucap Lily.
UMKM sebenarnya memiliki daya tahan yang baik terhadap gejolak perekonomian. Namun, pandemi COVID-19 telah membawa kembali krisis perekonomian Indonesia dengan tingkat kompleksitas yang lebih tinggi dibandingkan krisis 1998 dan 2008.
Baca juga: Mendes: Go Borneo perluas pemasaran produk UMKM khas Kaltim
Pertamina SMEXPO 2021
Melihat dampak pandemi yang cukup besar bagi UMKM, Pertamina kembali menghadirkan SMEXPO 2021, sebuah pameran dan marketplace yang ditujukan untuk lebih mengembangkan UMKM agar dapat bertahan di tengah pandemi. Pasalnya, UMKM merupakan tulang punggung perekonomian nasional.
Pergelaran SMEXPO 2021 dinilai tidak hanya membantu UMKM dalam hal mempertahankan usaha, tetapi juga untuk bertahan hidup.
Tidak hanya itu, Pertamina SMEXPO 2021 juga dinilai meningkatkan keterampilan mitra binaan agar bisa Go Global, tentunya dengan digitalisasi.
Masa pandemi COVID-19 menjadi momentum strategis untuk menggencarkan pendampingan UMKM masuk dalam dunia digital. Apalagi, selama masa sulit ini, para pelaku usaha harus berinovasi demi bertahan dari ancaman krisis.
Dari sini, Pertamina membina mitra UMKM untuk Go Digital. "Melalui Pertamina SMEXPO diharapkan UMKM bisa naik kelas, tidak lagi menggunakan cara klasik, tentunya berbasis pada digital," ujar Area Manager Communication, Relations & CSR Kalimantan, PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Susanto August Satria.
Dengan digitalisasi, pihaknya mengharapkan jangkauan pemasaran produk UMKM binaan Pertamina bisa lebih luas.
Pertamina selama ini memang berkomitmen mendukung perkembangan UMKM di Indonesia. Hal itu sejalan dengan amanah yang diberikan oleh Pemerintah kepada Pertamina sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
"UMKM merupakan penggerak ekonomi. Kami ajak agar mereka bangkit pada masa pandemi karena mereka menjadi tulang punggung dari ekonomi nasional," ujar Susanto August Satria.
Ajang pameran virtual UMKM Pertamina SMEXPO 2021 yang juga berbarengan dengan peresmian Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) di Samarinda, Kalimantan Timur pada hari ini (Selasa, 12/10), juga diharapkan dapat menjadi wadah bagi UMKM untuk memasarkan produk-produknya hingga seluruh wilayah Indonesia, bahkan hingga ke mancanegara.
Satria pun mengajak semua UMKM untuk bergabung menjadi binaan Pertamina agar dapat naik kelas.
"Kami mengajak UMKM untuk bergabung agar dapat memasarkan dagangannya lebih luas, kemudian cara menjualnya, tentunya berbasis pada digital," katanya.
Ia berharap para UMKM di Indonesia, khususnya di Kalimantan Timur, dapat menjadi binaan Pertamina sehingga dapat bersama-sama bangkit di tengah pandemi.
Melalui program kemitraan, lanjut dia, Pertamina ingin dapat senantiasa menghadirkan energi yang menggerakkan roda ekonomi. Energi yang menjadi bahan bakar, serta energi yang menghasilkan pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan.
Digitalisasi
Direktur Penunjang Bisnis PT Pertamina (Persero) Dedi Sunardi mengatakan beragam pelatihan secara digital telah dilakukan mulai Agustus 2021 yang lalu sebagai bagian pre-event dari Gernas BBI dan SMEXPO 2021.
"Pelatihan itu sekaligus sebagai bekal bagi UMKM dan BUMDes agar siap dalam menyonsong era teknologi informasi," katanya.
Untuk pertama kalinya kegiatan Gernas BBI Kaltim dan Pertamina SMEXPO 2021 menggunakan in-house platform di https://smexpo.pertamina.com.
"Ada 220 usaha mikro yang sudah dikurasi, beberapa di antaranya merupakan produk layak ekspor," imbuh Dedi.
Dalam acara yang terselenggara atas kerja sama Kemendes PDTT sebagai brand ambassador dan campaign manager bersama Pertamina itu, Dedi berharap dapat dimanfaatkan dengan baik oleh seluruh peserta dan semua yang terlibat di belakangnya.
"Semoga UMKM Indonesia tetap dapat mempertahankan eksistensinya menjadi motor penggerak ekonomi Indonesia," ujarnya.
Salah satu UMKM binaan Pertamina, Laki Taka Borneo, yang menggeluti usaha bidang herbal berharap ajang pameran ini dapat diadakan secara berkelanjutan agar dapat membuat UMKM lebih kuat.
"Selain kegiatan pembinaan dan promosi digital oleh Pertamina diharapkan agenda pameran UMKM terus berlanjut agar UMKM dapat tetap kuat," ujar Mey, pemilik UMKM Laki Taka Borneo.
Ia yakin Pertamina dapat senantiasa terus membantu UMKM sehingga menghasilkan manfaat ekonomi di tengah masyarakat sesuai dengan tanggung jawab lingkungan dan sosial.
Meski ajang pameran UMKM ini diselenggarakan di tengah kasus COVID-19 yang sedang melandai, namun semua pihak tetap perlu waspada.
Ketidakpastian masih sangat tinggi. Untuk itu, tetap harus melakukan ikhtiar terbaik dengan disiplin pada protokol kesehatan.
Baca juga: Gernas BBI diharapkan bangkitkan UMKM di masa pandemi
Baca juga: Pertamina SMEXPO 2021 dibuka, bareng peluncuran Gernas BBI Kaltim
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2021