Dalam kasus ini, Ford mengatakan bahwa jika nantinya terjadi kecelakaan ventilasi airbag dapat terbuka sebelum waktunya yang mengakibatkan penyebaran jadi tidak tepat sasaran.
Dengan begitu, Ford Bronco diakui gagal dalam mematuhi peraturan kecelakaan federal, dan kemungkinan besar akan membawa resiko yang besar pula pada saat terjadinya kecelakaan.
Dikutip dari CarsCoops, Rabu, akar masalah dari ini adalah sekumpulan airbag yang tidak dilipat dengan benar yang dikirim ke Ford oleh Joyson Safety System. Pembuat mobil, untungnya, mampu melacak suku cadang ke kendaraan mereka.
Meskipun Broncos yang terlibat dalam penarikan tidak memiliki nomor VIN berurutan, pembuat mobil tahu bahwa mereka diproduksi antara 18 Juli 2021, dan 17 Agustus 2021.
Ford tidak mengetahui adanya cedera yang berkaitan dengan penarikan tersebut dan dapat menentukan kemungkinan kegagalan berkat model komputer yang menganalisis efek potensial dari pembukaan ventilasi prematur.
Ford akan memberi tahu pemilik mulai 15 November dan mereka akan diinstruksikan untuk membawa kendaraan mereka ke diler lokal mereka untuk memasang airbag pengganti tanpa biaya.
Baca juga: Ford tangguhkan produksi di pabrik Mexico selama dua hari
Baca juga: Ford Bronco edisi awal dijual eBay seharga lebih dari Rp2 miliar
Baca juga: Ford tangguhkan produksi Bronco dua pekan
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021