Sejumlah penonton dan panitia nampak turun dari tribun ke tepi lapangan untuk merayakan prestasi yang ditorehkan putra daerah itu.
Beberapa orang di antaranya lalu berbaris dan mulai menari tarian khas Mimika, Seka Kamoro, sambil mengikuti alunan lagu. Nama Arnoldus juga terdengar dielu-elukan beberapa kali.
"Kami sangat senang sekali, bangga sekali dengan Arnoldus. Ini bukti orang Papua juga berprestasi," ujar Alfred, salah seorang penonton yang turut larut dalam kegembiraan.
Baca juga: Emas atletik Papua pertama disumbang Arnoldus dari lempar cakram
Sementara itu, Wakil Sekretaris Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Papua Matheos Luturmas mengatakan, tarian tersebut merupakan bentuk euforia masyarakat dalam menyambut "pahlawan" Papua di cabang olahraga atletik.
"Ini di luar dari yang kami targetkan, Arnold muncul dengan suatu mukjizat. Bagi kami ini sangat sangat membanggakan," kata dia.
Matheos berharap prestasi yang ditorehkan Arnold di PON ini dapat memotivasi atlet-atlet muda Papua untuk bisa lebih berprestasi pada cabang atletik.
Arnoldus berhasil merebut emas nomor lempar cakram putra setelah mencatatkan lemparan sejauh 49,78 meter Berlomba di GOR Mimika Sport Complex, Mimika, Papua, Rabu.
Arnoldus mengungguli atlet Sumatera Utara Hardodi Sihombing yang harus puas di peringkat kedua dengan lemparan 49,70 meter. Sementara medali perunggu diraih atlet Jawa Tengah Galih Yoga yang membukukan lemparan sejauh 47,74 meter.
Baca juga: Hari kesembilan atletik PON Papua perebutkan tujuh emas
Baca juga: Emma Tahapary bangga Sri Mayasari berhasil pecahkan rekor miliknya
Baca juga: Sambil jatuhkan diri, Fuad Ramadhan raih emas 400 meter PON Papua
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2021