"Ini pencapaian tertinggi saya saat tampil di PON. Kalau kejuaraan Asia kan sudah," kata Aneu Veronika usai pengalungan medali di Auditorium Uncen Jayapura.
Aneu yang turun di kelas 72kg itu meraih medali emas setelah mencatatkan total angkatan 585kg, dengan squat 225kg, bench press 175kg dan dead lift 185kg, demikian catatan resmi panitia PON XX Papua.
Baca juga: Lifter Asia berebut emas angkat berat 72kg putri PON Papua
Baca juga: Lifter Siti Heroni hadiahkan emas PON Papua untuk ulang tahun anak
Sementara medali perak direbut oleh lifter tuan rumah Sri Rahayu yang membukukan total angkatan 540kg (squat 230kg, bench press 110kg dan dead lift 200kg).
Jawa Barat juga berhak atas medali perunggu seusai Tika Rulini mencatatkan angkatan total 525kg dengan squat 217,5kg, 112,5kg dan dead lift 195kg.
Dalam penampilannya di ajang PON Papua, Aneu mengalami kegagalan saat melakukan angkatan squat 235kg di percobaan ketiga. Dia mencatatkan angkatan terbaik 225kg.
Beranjak ke babak bench press, Aneu tampil tanpa kendala menaklukkan tiga kali angkatan 167,5kg, 172,5kg dan 175kg. Capaian tersebut mencatatkan namanya sebagai pemecah rekor nasional yang ia capai pada Pra PON 2019 seberat 165kg.
Pada babak dead lift, pemecah rekor Kejuaraan Asia Angkat Berat di Gymnasium Gelora Sabilulungan Jalak Harupat itu tampil tanpa kendala mengangkat barbel seberat 170kg, 180kg dan 185kg.
Baca juga: Panitia angkat berat PON Papua sempat tunda pemenang akibat protes
Sementara medali perak direbut oleh lifter tuan rumah Sri Rahayu yang membukukan total angkatan 540kg (squat 230kg, bench press 110kg dan dead lift 200kg).
Jawa Barat juga berhak atas medali perunggu seusai Tika Rulini mencatatkan angkatan total 525kg dengan squat 217,5kg, 112,5kg dan dead lift 195kg.
Dalam penampilannya di ajang PON Papua, Aneu mengalami kegagalan saat melakukan angkatan squat 235kg di percobaan ketiga. Dia mencatatkan angkatan terbaik 225kg.
Beranjak ke babak bench press, Aneu tampil tanpa kendala menaklukkan tiga kali angkatan 167,5kg, 172,5kg dan 175kg. Capaian tersebut mencatatkan namanya sebagai pemecah rekor nasional yang ia capai pada Pra PON 2019 seberat 165kg.
Pada babak dead lift, pemecah rekor Kejuaraan Asia Angkat Berat di Gymnasium Gelora Sabilulungan Jalak Harupat itu tampil tanpa kendala mengangkat barbel seberat 170kg, 180kg dan 185kg.
Baca juga: Panitia angkat berat PON Papua sempat tunda pemenang akibat protes
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2021