• Beranda
  • Berita
  • Pemkot Jakbar fokus menangani stunting di 11 kelurahan

Pemkot Jakbar fokus menangani stunting di 11 kelurahan

13 Oktober 2021 16:58 WIB
Pemkot Jakbar fokus menangani stunting di 11 kelurahan
Ilustrasi - Pengendara sepeda motor melintas di dekat mural stunting di Jakarta, Rabu (16/12/2020). ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN.
Pemerintah Kota Jakarta Barat fokus menangani masalah balita stunting atau kekerdilan di 11 kelurahan di delapan kecamatan.

"Kita fokus penanganan stunting di 11 kelurahan ada Kapuk, Tanah Sereal, Angke, Keagungan, Kali Anyar, Cengkareng Timur, Tegal alur, Duri Kosambi, Jembatan Besi, Pekojan dan Pinangsia," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kasubag Kesehatan dan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) Kesejahteraan Kota Jakarta Barat Endang saat dihubungi, Rabu.

Endang mengatakan, Kapuk menjadi kelurahan dengan kasus stunting tertinggi di wilayah Jakarta Barat. Karena itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarya Barat menjadikan kelurahan Kapuk sebagai model penanganan stunting.

Endang mengatakan ada beberapa alasan Kelurahan Kapuk memiliki kasus stunting tertinggi. Salah satu penyebabnya adalah pola asuh anak di lingkungan tersebut.

Sosialisasi tentang pola asuh yang baik sejauh ini dinilai kurang dilakukan di kelurahan tersebut. Selain itu, asupan gizi kepada bayi yang baru lahir pun dirasa kurang layak.

"Bicara soal air minum saja, mungkin masih ada warga yang tidak mendapat air bersih. Selain itu untuk kualitas ASI eksklusif," kata Endang.

Baca juga: 10 kelurahan di Jakarta Pusat masuk prioritas penanganan stunting
Baca juga: Jaktim duduki peringkat tertinggi balita kerdil se-DKI


Pihaknya tengah melakukan beberapa pembenahan dimulai dari pendataan bayi oleh kader Dasawisma yang ada di wilayah Kapuk.

"Jadi mereka ini melakukan pendataan, titik titik balita yang punya potensi untuk terjadi stunting," kata Endang.

Setelah didata, pihaknya akan meninjau setiap permasalahan yang dialami oleh bayi  dari mulai masalah air bersih, gizi, kualitas asi hingga pendidikan.

Pihaknya juga akan bekerjasama dengan Suku Dinas dan pihak terkait lainnya dalam menangani setiap permasalahan yang dimiliki bayi.

"Misalnya, permasalahan tentang pemberian makanan bayi dan anak berarti kita harus melatih kader Dasawisma agar bisa memberikan pembelajaran tentang makanan yang layak untuk anak," kata dia.

Dia memastikan kegiatan yang sama juga sedang berlangsung di kelurahan lain yang menjadi fokus penanganan stunting di Jakarta Barat.

Dengan upaya tersebut, Endang berharap permasalahan stunting di wilayah Jakarta Barat bisa teratasi dengan baik.

Pewarta: Walda Marison
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021