Menurut Sekjen PB POBSI Robby Suarly, atlet biliar muda tidak hanya bisa menyabet medali namun juga mampu bersaing dengan pebiliar yang lebih senior dan berpengalaman dalam kompetisi yang berlangsung di Klaster Mimika daru 3 sampai 14 Oktober ini.
"Banyak kekuatannya yang mulai merata, dan memang sudah waktunya yang junior ini menunjukkan eksistensi di tingkat yang sama dengan seniornya," kata Robby di GOR Biliar SP5 Mimika, Rabu.
Hingga hari kesebelas biliar PON Papua, Robby yang rutin memantau jalannya pertandingan, melihat perkembangan positif dari sejumlah atlet junior daerah seperti Rizky dari Jambi yang sukses menyumbang dua medali emas.
Baca juga: DKI puncaki klasemen sementara medali biliar
Ada pula pebiliar tuan rumah Silviana Lu yang juga menyabet emas, atlet kakak beradik asal Pasuruan Emilia Putri Rahmanda dan Annabella Putri Yohana yang mendulang perunggu dan perak.
Selain itu ada pula Edward dari Jakarta yang meraih medali emas ganda putra, serta Andri dari Kepulauan Riau yang memboyong perunggu juga dari nomor ganda.
"Mereka semua sudah main dari tingkat junior, dan dengan melihat capaian mereka saya rasa kekuatannya sudah mulai merata," ungkap Robby.
Meski pembibitan atlet biliar berjalan baik, namun bukan berarti atlet senior bisa dengan mudah tenggelam begitu saja, buktinya atlet-atlet senior juga masih bisa mencetak medali dan bersaing ketat dengan atlet lain.
"Yang seniornya juga masih bisa bersaing, contohnya Ricky (Yang, Jawa Tengah) dia bisa dapat medali emas di nomor pertama yang ditandingkan. Sampai sekarang peta kekuatannya masih dinamis ya," kata Robby.
Baca juga: Angeline masih berharap raih satu medali emas biliar PON Papua
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2021