"Target kita dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jabar sudah terpenuhi lima sampai hari ini," kata Pelatih angkat berat Jabar Usdi Permana di Jayapura, Rabu malam.
Emas pertama dipersembahkan oleh Susi Susanti yang turun di kelas 52kg putri mengumpulkan total angkatan 542,5kg (squat 207,5kg, bench press 137,5kg dan dead lift 197kg) pada Senin (11/10).
Baca juga: Lifter Imam Syahrudin sabet emas angkat berat untuk Jabar
Siti Heroni menyumbang emas kedua saat turun di kelas 63kg putri dengan mengumpulkan total angkatan 580kg (squat 225kg, bench press 147,5kg dan dead lift 207,5kg) pada Selasa (12/10).
Tiga tambahan emas diborong skuad Jabar pada Rabu, masing-masing disabet lifter Aneu Veronika yang turun di kelas 72kg putri mengumpulkan total angkatan 585kg (225 squat, 175kg bench press dan 185kg dead lift).
Capaian yang sama juga diraih Maria Magdalena di kelas 84kg putri dengan mengumpulkan total angkatan 657,5kg (squat 240kg, bench press 180kg dan dead lift 237,5kg).
Lifter Imam Syahrudin menjadi penyumbang emas kelima Jabar dari kelas 105kg putra dengan akumulasi angkatan 880kg (340kg squat, 250kg bench press dan 290kg dead lift).
Baca juga: Maria Magdalena sumbang Jabar dengan emas angkat berat PON Papua
Usdi menyebut perburuan emas kontingen tidak terhenti di kepingan kelima. Masih ada tiga atlet lain yang dijagokan untuk melampaui capaian target Jabar di angkat berat PON Papua.
"Ada tiga lagi sisa emas. Kami akan merebutnya," katanya.
Peluang emas tambahan disasar Jabar dari kelas +84kg putri dan 120kg serta +120kg putra yang akan dipertandingkan pada Kamis (14/10) di Auditorium Universitas Cenderawasih, Kabupaten Jayapura.
"Untuk putri kita masih punya Fitria Martiningsih (+84kg) dan untuk putra ada Asep Setiawan (120kg) dan Asep Nurdin (+120kg)," kata Usdi.
Usdi mengatakan atlet tuan rumah dan Jambi adalah pesaing yang patut diwaspadai dalam perburuan emas tambahan besok.
Baca juga: Putri Jabar dan Lampung bersaing ketat di angkat berat PON Papua
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2021