Langkah tersebut dilakukan sebagai bagian dari pembaruan kebijakan terkait intimidasi dan pelecehan. Perubahan kebijakan tersebut termasuk serangan pelecehan yang terkoordinasi terhadap pengguna.
Sebagai bagian dari pembaruan kebijakan itu, Facebook akan menghapus profil, halaman, grup, atau acara apapun yang dibuat untuk menjadikan figur publik termasuk selebriti, jurnalis, politisi, dan pembuat konten sebagai objek seksual.
Kebijakan tersebut juga melarang gambar atau foto yang diedit menjadi bernuansa seksual yang merendahkan para figur publik, kata kepala keamanan global Facebook Antigone Davis.
Selain itu, Facebook juga akan menghapus komentar yang menjurus ke arah seksual dan serangan yang dilakukan berulang kali untuk melecehkan seseorang secara seksual.
Kebijakan tersebut berlaku setelah mantan karyawan Facebook, Frances Haugen, bersaksi di depan Kongres pekan lalu. Sidang pada Selasa (12/10) waktu setempat berfokus pada serangkaian laporan Wall Street Journal yang mengungkapkan bahwa eksekutif Facebook menyadari platform mereka menimbulkan bahaya bagi pengguna terutama remaja.
Baca juga: Facebook akan "jauhkan" remaja dari konten berbahaya
Baca juga: Australia akan tindak medsos yang memuat konten fitnah
Baca juga: Kronologi lengkap tumbangnya layanan Facebook, WhatsApp dan Instagram
Pewarta: Suci Nurhaliza
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021