• Beranda
  • Berita
  • Harga emas naik di pasar Asia, dipicu dolar dan obligasi AS melemah

Harga emas naik di pasar Asia, dipicu dolar dan obligasi AS melemah

14 Oktober 2021 10:07 WIB
Harga emas naik di pasar Asia, dipicu dolar dan obligasi AS melemah
Ilustrasi - Tumpukan emas batangan pada uang kertas dolar AS. ANTARA/Shutterstock/pri.
Harga emas melayang di dekat tertinggi satu bulan di perdagangan Asia pada Kamis pagi, karena dolar dan imbal hasil obligasi yang bertenor lebih lama mundur dari tertinggi baru-baru ini setelah laporan data inflasi AS tampak lebih panas dari perkiraan.

Harga emas di pasar spot emas sedikit berubah diperdagangkan di 1.793,72 dolar AS per ounce pada pukul 01.00 GMT. Harga mencapai level tertinggi sejak 16 September di 1.795,81 dolar AS pada Rabu (13/10/2021). Sementara itu, emas berjangka AS tergelincir 0,1 persen menjadi diperdagangkan di 1.792,20 poin.

Membuat logam mulia lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya, indeks dolar turun 0,5 persen semalam, mundur dari level tertinggi lebih dari satu tahun.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun yang dijadikan acuan mundur dari level tertinggi lebih dari empat bulan, mengurangi peluang kerugian memegang emas tanpa bunga.

Harga konsumen AS meningkat kuat pada September karena orang Amerika membayar lebih banyak untuk makanan, sewa, dan berbagai barang lainnya, memberikan tekanan pada Pemerintahan Biden untuk segera menyelesaikan rantai pasokan yang tegang, yang menghambat pertumbuhan ekonomi.

Baca juga: Dolar melemah setelah reli ke level tertinggi satu tahun di awal pekan

Risalah dari pertemuan Federal Reserve (Fed) September menunjukkan bank sentral dapat mulai mengurangi dukungan era krisis untuk ekonomi AS pada pertengahan November, tetapi pembuat kebijakan tetap terpecah atas seberapa besar ancaman yang diwakili oleh inflasi tinggi dan seberapa cepat mereka mungkin perlu menaikkan suku bunga sebagai tanggapan.

Sekelompok bank yang bermitra dengan London Metal Exchange untuk meluncurkan emas dan perak berjangka pada 2017 bersiap untuk meninggalkan proyek tersebut setelah volume yang diharapkan tidak terwujud, tiga sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan.

Kepemilikan SPDR Gold Trust, Exchange-Traded Fund​ (ETF) berbasis emas terbesar dunia turun 0,2 persen menjadi 982,72 ton pada Rabu (13/10/2021) dari 985,05 ton pada Selasa (12/10/2021).

Perak di pasar spot perak naik 0,1 persen menjadi 23,09 dolar AS per ounce, setelah mencapai level tertinggi hampir satu bulan di sesi sebelumnya. Platinum datar di 1.019,68 dolar AS per ounce.

Baca juga: Rupiah ditutup stagnan, dibayangi penguatan dolar dan isu tapering AS

 

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021