Berlomba di GOR Mimika Sport Complex, Mimika, Papua, Kamis, kuartet Jawa Tengah yang terdiri atas Florencia A, Fabiola F, Liviana Rizki, dan Bektiningsih mencapai finis terdepan dengan catatan waktu 3 menit 48,12 detik.
Torehan waktu tersebut berhasil memecahkan rekor PON milik tim Maluku dengan waktu 4 menit 01,19 detik yang dicetak pada PON 2012 di Riau.
Sementara itu, medali perak diraih tim Jawa Barat yang bermaterikan Dede Heti, Ulfa Silpiana, Suhaya, dan Emma Anita dengan catatan waktu 3 menit 50,54 detik.
Adapun tim Jawa Timur yang diperkuat Dakwatul Anisah, Sulastri, Nikmatul Nafiah, dan Eka Cahaya harus puas menempati urutan ketiga dan meraih perunggu dengan waktu 3 menit 51,43 detik.
Catatan waktu yang dibukukan tim Jawa Barat dan Jawa Timur pada perlombaan ini juga melampaui rekor PON milik tim Maluku.
Ditemui usai perlombaan, keempat pelari Jateng tidak bisa menutupi rasa bahagia. Mereka sama sekali tidak menyangka bisa meraih emas, bahkan memecahkan rekor PON yang bertahan sembilan tahun.
"Sama sekali tidak menyangka bisa meraih emas dan memecahkan rekor PON," ujar Bektiningsih.
Bekti mengatakan dia dan rekan-rekannya hanya berupaya untuk bisa berlari secepat mungkin dan bertekad memberikan penampilan terbaik untuk provinsi yang mereka bela.
Sementara Itu, Florencia menyebut bahwa persiapan mereka untuk PON kali ini terbilang singkat, yakni hanya dua bulan.
Namun, kecocokan satu sama lain yang terbangun kuat, serta rasa saling percaya membuat mereka bisa memberikan hasil maksimal.
"Kuncinya saling percaya dan menguatkan satu sama lain," kata Florencia.
"Dan motivasinya mungkin karena saking semangatnya kita ada di PON," ucap Fabiola menimpali.
Fabiola dan kawan-kawan mempersembahkan medali emas sekaligus rekor PON ini untuk seluruh masyarakat Jawa Tengah, termasuk Gubernur Ganjar Pranowo yang telah memberikan semangat dan motivasi kepada seluruh atlet.
"Emasnya untuk Jawa Tengah. Terima kasih untuk warga Jawa tengah, terima kasih Pak Ganjar atas doanya," kata Liviana.
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2021