“Penyerapan telur yang masif ini dilaksanakan secara bertahap dari peternak rakyat. Dengan sinergi seluruh pihak menyerap telur melalui Berdikari, kami yakin HAP (harga acuan pembelian) dapat tercapai,” kata Direktur Utama Berdikari Harry Warganegara dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Berdikari bersinergi dengan Kemenko Perekonomian, PT RNI (Persero) sebagai koordinator BUMN Klaster Pangan, dan 65 institusi negara yakni kementerian, badan negara, lembaga, hingga pemerintah daerah menyerap ribuan ton telur ayam ras dari peternak ayam mandiri (UMKM).
Baca juga: Pataka minta pemerintah kaji kebijakan stabilisasi harga ayam-telur
Penyerapan telur yang berlangsung dilaksanakan secara bertahap sebagai langkah taktis dalam rangka mendongkrak harga pembelian di tingkat peternak agar sesuai dengan Harga Acuan Pembelian (HAP).
Program bertajuk Aksi Solidaritas Bersama Untuk Peternak Rakyat ini mengusung tema Telur Dari Rakyat Untuk Rakyat yang dijalankan Berdikari sebagai solidaritas kepada peternak serta kehadiran pemerintah di tengah masyarakat. Seluruh pihak terkait dihimbau untuk dapat menyerap telur dari peternak rakyat melalui Berdikari untuk dapat berpartisipasi dalam gerakan solidaritas ini.
Harry mengatakan upaya yang dilakukan Berdikari adalah untuk membantu pemerintah menuntaskan berbagai isu pangan demi ekosistem pangan nasional yang madani, termasuk masalah kestabilan harga.
Baca juga: Peternak tagih janji pemerintah pengadaan 30 ribu ton jagung pakan
Berdikari dengan BUMN Klaster Pangan yang dikoordinir oleh RNI guna mendukung berjalannya langkah strategis pemerintah untuk stabilisasi pasokan, harga, dan sistem distribusi pangan.
Selain melakukan penyerapan telur dari peternak, Berdikari juga menyalurkan melalui mekanisme penjualan langsung kepada seluruh intitusi negara yang berpartisipasi, serta bantuan sosial melalui program bantuan makanan protein Berdikari dalam waktu dekat.
Pemerintah melakukan empat langkah strategis dalam menangani gejolak harga telur ayam ras mulai dari penyerapan dan distribusi telur, peningkatan produktivitas jagung sebagai bahan baku pakan, pengelolaan pascapanen, hingga membuka akses pasar.
Selain itu pemerintah juga tengah mendorong industri pengolahan telur dan korporasi peternak agar bisa menghasilkan produk turunan dan berupaya mengubah pola kerja peternak tradisional kearah yang lebih modern. Dengan begitu diharapkan ekosistem pangan nasional yang kohesif dari hulu ke hilir dapat tercapai dengan efisien dan efektif serta memberikan dampak positif yang maksimal bagi peternak serta masyarakat.
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021