• Beranda
  • Berita
  • Kominfo: Ketersediaan spektrum penting untuk kembangkan 5G

Kominfo: Ketersediaan spektrum penting untuk kembangkan 5G

14 Oktober 2021 19:17 WIB
Kominfo: Ketersediaan spektrum penting untuk kembangkan 5G
Ilustrasi pengembangan teknologi seluler generasi kelima (5th Generation/5G). (applegazette)
Ketersediaan spektrum frekuensi radio merupakan hal yang penting untuk mengembangkan jaringan 5G di Indonesia, menurut Kementerian Komunikasi dan Informatika.

"Kita butuh spektrum frekuensi ini sesegera mungkin untuk memberikan 5G," kata Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika, Kominfo, Ismail, saat salah satu diskusi virtual di Huawei Mobile Mobile Broadband Forum 2021, Kamis malam.

Manajemen spektrum frekuensi, di samping pembangunan infrastruktur, merupakan hal yang sangat penting dalam menggelar 5G.

Indonesia setidaknya membutuhkan spektrum frekuensi di tiga lapisan, yaitu pita 700MHz pada lapisan bawah (low band); 2,3GHZ dan 2,6GHZ pada lapisan tengah (middle band); dan 3,5GHz pada lapisan atas (high band).

Pita frekuensi yang sudah tersedia saat ini adalah 2,3GHz, yang digunakan oleh Telkomsel untuk memberikan layanan 5G komersial.

Sementara itu, saat ini pada pita frekuensi 700MHz masih berlangsung migrasi siaran televisi dari analog ke digital atau analog switch off.

Dua spektrum potensial untuk 5G lainnya, yakni 2,3GHz pada middle band dan 3,5GHz pada high band sudah lama digunakan untuk satelit komunikasi dan penyiaran. Menurut Ismail, pita frekuensi 2,6GHz digunakan satelit sampai 2024.

Pemerintah baru saja selesai menata ulang (refarming) spektrum frekuensi 2,3GHz pada September lalu.

Upaya menghadirkan layanan 5G di Indonesia tidak berhenti pada penambahan (farming) dan penataan ulang (refarming) spektrum frekuensi, setelah memiliki alokasi spektrum frekuensi, pemerintah perlu menetapkan harga yang rasional agar tidak memberatkan operator seluler.

Jika harga terlalu tinggi, operator seluler akan kesulitan karena membutuhkan modal dan biaya yang besar untuk membangun infrastruktur. Model bisnis juga penting untuk dipertimbangkan agar operator bisa menghasilkan uang dari layanan 5G.

Hal yang tidak kalah penting, teknologi dan bentuk layanan 5G yang hadir harus tepat guna dengan kebutuhan di dalam negeri.

Ismail menekankan pembangunan infrastruktur telekomunikasi yang berorientasi 5G adalah penting untuk mendukung transformasi digital di Indonesia.


Baca juga: Erick Thohir: Telkom dan Freeport akan hadirkan 5G Mining

Baca juga: XL Axiata dukung pemerintah wujudkan transformasi digital

Baca juga: Ketersediaan spektrum mendorong perluasan 5G di Indonesia

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021