• Beranda
  • Berita
  • Pemerintah targetkan produksi Blok Rokan 200.000 barel/hari tahun 2023

Pemerintah targetkan produksi Blok Rokan 200.000 barel/hari tahun 2023

14 Oktober 2021 23:22 WIB
Pemerintah targetkan produksi Blok Rokan 200.000 barel/hari tahun 2023
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Arifin Tasri dalam kunjungan kerjanya ke wilayah kerja PHR Riau, di WK Blok Rokan, Duri, Bengkalis. (Foto:Antara/HO-Diskominfotik Riau). 
Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) RI, Arifin Tasrif mengharapkan hasil produksi minyak Pertamina Hulu Rokan (PHR) bisa meningkat menjadi 200.000 barel per hari pada tahun 2023.

"Caranya adalah dengan banyak melakukan pengeboran sumur baru, dan ini akan terus ditingkatkan kedepannya," kata Arifin saat melakukan kunjungan kerja (kunker) di wilayah kerja PHR area Minas Kabupaten Siak, Riau, Kamis.

Menurut dia, upaya lainnya dalam mencapai target ditetapkan itu adalah menggunakan teknologi baru sebagai salah satu sistem monitoring yang diterapkan yang bisa menghemat waktu dan menghemat biaya.

Teknologi baru tersebut, katanya diharapkan bisa mendeteksi masalah yang terjadi di lapangan sehingga langkah-langkah perbaikan bisa dilakukan.

"Tekhnologi ini menggunakan teknologi informasi yang paling baru," katanya.

Di hadapan Menteri ESDM, Arifin Tasrif, Gubernur Riau, Syamsuar menyemangati pekerja Pertamina Hulu Rokan (PHR) agar terus memberikan yang terbaik untuk meningkatkan produksi minyak di wilayah kerja Blok Rokan.

"Kami mensupport adanya peningkatan-peningkatan produksitivitas yang terkait dengan migas ini," kata Syamsuar.

"Dengan datangnya Menteri ESDM saat ini, kami harap para pekerja PHR dapat termotivasi untuk terus bersemangat," katanya.

Selain itu, kepada Menteri ESDM Gubri memaparkan, bahwa saat ini pengganti Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis B30 campuran biodiesel berbasis kelapa sawit sudah ada di Riau sejak tahun 2019.

"Saat ini pengolahan pengganti BBM itu sebenarnya sudah ada di Riau sejak tahun 2019. Diresmikan di Pertamina Dumai. Ini akan dikembangkan menjadi B50 sampai B100, seperti yang diharapkan oleh Presiden Joko Widodo," kata Syamsuar.

B30 adalah energi alternatif pengganti BBM untuk meningkatkan ketahanan dan kemandirian energi. Selain itu untuk meningkatkan nilai tambah industri kelapa sawit dan mengurangi konsumsi dan impor BBM, serta mengurangi emisi gas rumah kaca.
Baca juga: Pertamina tajak 47 sumur migas di Blok Rokan
Baca juga: Blok Rokan produksi 158 ribu barel minyak per hari

 

Pewarta: Frislidia
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2021