ASN di Kota Malang jumlahnya 6.000 sampai 7.000 orang, jika setiap hari atau seminggu sekali membelanjakan Rp20.000-Rp50.000, perputaran uangnya luar biasa
Pemerintah Kota Malang, Jawa Timur, meluncurkan gerakan berbelanja ke pasar rakyat melalui program Gerakan Sobo Pasar, yang bertujuan untuk menguatkan perputaran roda perekonomian yang terdampak pandemi COVID-19.
Wali Kota Malang Sutiaji di Kota Malang, Jawa Timur, Jumat mengatakan bahwa gerakan untuk berbelanja ke pasar rakyat tersebut, secara khusus disampaikan kepada para aparatur sipil negara (ASN) yang ada di lingkungan Pemerintah Kota Malang.
"Saat ini, lebih kami tekankan belanja ke pasar sambil melihat prokesnya. Saya ingin ingatkan kembali, sekaligus menekankan apa yang pernah kita program, bahwa ASN harus memberikan contoh melalui gerakan belanja ke pasar rakyat," katanya.
Sutiaji menjelaskan di Kota Malang, jumlah ASN berkisar antara 6.000-7.000 orang. Jika seluruh ASN tersebut berbelanja ke pasar rakyat, maka perputaran ekonomi yang terjadi akan cukup besar dan mampu meningkatkan omzet para pedagang pasar.
Jika omzet para pedagang meningkat, lanjutnya, maka juga akan berdampak terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Malang, yang pada akhirnya akan memberikan dampak kepada warga Kota Malang.
"ASN di Kota Malang jumlahnya 6.000 sampai 7.000 orang, jika setiap hari atau seminggu sekali membelanjakan Rp20.000-Rp50.000, perputaran uangnya luar biasa," ujarnya.
Oleh karena itu, lanjutnya, ia mengharapkan para ASN di lingkungan Pemerintah Kota Malang bisa melakukan gerakan berbelanja ke pasar rakyat, yang nantinya juga akan mendorong masyarakat untuk berbelanja.
Diharapkan, dengan adanya gerakan berbelanja di pasar rakyat tersebut, juga mampu menghidupkan nilai-nilai budaya yang ada di pasar rakyat, sebagai salah satu media penguat nilai kebangsaan.
"Karena, siapa yang menguatkan pasar kita jika bukan kita sendiri. Jadi, kami mengajak perangkat daerah untuk berbelanja ke pasar rakyat," katanya.
Selain berbelanja di pasar rakyat, para ASN tersebut juga diharapkan bisa mengingatkan pentingnya penerapan protokol kesehatan bagi para pedagang pasar, karena hingga saat ini pandemi penyakit akibat penyebaran virus corona belum berakhir.
"Saya ajak seluruh perangkat daerah, dan ASN untuk berbelanja ke pasar, sambil mengingatkan protokol kesehatan, yang tidak pakai masker untuk memakai masker. Saya lihat Kesadaran masyarakat terkait protokol kesehatan sudah cukup baik," katanya.
Sebagai informasi, pandemi COVID-19 memberikan dampak yang cukup dalam terhadap keberadaan pasar rakyat yang ada di wilayah Kota Malang. Sejumlah pedagang pasar rakyat, mengeluhkan sepinya pengunjung akibat dampak pandemi.
Salah satu pasar yang terdampak adalah Pasar Kasin yang berada di Kecamatan Sukun, Kota Malang. Pasar tersebut sepi pengunjung usai adanya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4 yang merupakan upaya untuk menangani pandemi COVID-19.
Omzet pedagang di pasar tersebut, sebelumnya mencapai Rp5 juta per hari. Namun, saat ini, omzet para pedagang turun menjadi kurang lebih sebesar Rp1 juta per hari. Untuk mengurangi beban para pedagang tersebut, Pemerintah Kota Malang telah membebaskan retribusi pelayanan pasar rakyat bagi para pedagang.
Pembebasan retribusi daerah itu, meliputi pembebasan atas pokok retribusi pelayanan pasar dan pembebasan atas pokok retribusi pelayanan persampahan atau kebersihan.
Baca juga: Vaksinasi seluruh warga Kota Malang diharapkan rampung akhir 2021
Baca juga: Pemkab Malang minta BUMDes tangkap peluang untuk gerakkan ekonomi
Baca juga: Pemkot Malang bebaskan retribusi pasar untuk pedagang
Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021