Disebutkan bahwa wilayah yang telah mendapatkan pendistribusian dana tersebut adalah Indramayu, Majalengka, Kuningan dan Pekalongan.
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mendistribusikan anggaran dana untuk vaksinasi COVID-19 berbasis keluarga dan percepatan penurunan stunting (kekerdilan) di empat daerah yang berada di Pulau Jawa.
"Kita akan mendukung program percepatan vaksinasi berbasis keluarga dan kegiatan pendampingan keluarga untuk menurunkan kasus stunting di Indonesia di sejumlah kabupaten dan kota, termasuk pelayanan KB (Keluarga Berencana)," kata Kepala BKKBN Hasto Wardoyo dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
Disebutkan bahwa wilayah yang telah mendapatkan pendistribusian dana tersebut adalah Indramayu, Majalengka, Kuningan dan Pekalongan.
Untuk daerah Indramayu, BKKBN akan mengalokasikan anggaran sebesar Rp11,8 miliar kepada Pemerintah Kabupaten Indramayu.
BKKBN juga akan menyalurkan anggaran yang mendukung pelaksanaan program KB untuk membayar klaim dokter dan bidan yang melakukan pelayanan KB seperti tindakan vasektomi (MOP) dan tubektomi (MOW).
Bupati Indramayu Nina Agustina mengapresiasi langkah baik tersebut dan siap untuk memanfaatkan dana itu untuk percepatan vaksinasi dengan pengerahan tenaga vaksinator yang lebih banyak.
"Kita sudah dapat 30.000 vaksin dan datang 100.000 berikutnya," kata Nina menjelaskan bahwa pemerintah kabupaten juga akan mengerahkan 1.000 bidan sebagai vaksinator.
Untuk wilayah Majalengka, disebutkan pihaknya akan memberikan dana sebesar Rp15 miliar yang akan digunakan untuk biaya operasional, transportasi dan honor vaksinator. Vaksinator dalam program vaksinasi tersebut adalah bidan yang telah mendapat pelatihan khusus yang difasilitasi BKKBN.
Bupati Majalengka Karna Sobahi mengatakan meskipun diperkirakan akan ada 1.000 orang yang divaksinasi hingga akhir Desember ini, persediaan anggaran operasional vaksinasi di daerahnya sempat menipis.
Namun, dia mengatakan pihaknya optimis percepatan vaksinasi COVID-19 akan terwujud di daerahnya, setelah mendapatkan injeksi dana dari BKKBN.
"Ditargetkan akan ada sekitar 3.000 sasaran penerima vaksin. Persoalannya, vaksinnya menipis, sementara animo masyarakat besar," ucap Karna.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa dana bantuan tersebut, juga dialokasikan untuk mendukung program pendampingan keluarga guna menurunkan kasus stunting di Majalengka, dengan kurang lebih 431 desa akan menjadi target sasaran dari dana program itu.
Ia juga menjelaskan, BKKBN akan menyalurkan dana bantuan berupa honor tenaga penggerak KB dan pengadaan mobil operasional termasuk bantuan dana pelayanan KB.
Selanjutnya untuk wilayah Pekalongan, BKKBN akan menyalurkan bantuan Rp2,9 miliar yang diperuntukan bagi bidan sebagai tenaga penyuntik vaksin COVID-19 melalui program vaksinasi keluarga.
"Kami juga mendorong agar penyerapan anggaran di Pekalongan lebih cepat lagi. Kami akan anggarkan Rp10 miliar lagi untuk bupati " kata Hasto.
Anggaran Rp3 miliar akan digunakan untuk pelayanan KB yang belum terserap di daerah itu. Hasto berharap, anggaran tersebut akan terserap pada Desember ini.
Menurut Hasto, sebanyak 700 anggota pendamping keluarga akan disebar ke berbagai desa di wilayah Pekalongan terkait program percepatan penurunan stunting di daerah tersebut. Meskipun angka stunting di daerah itu telah mencapai 13,48 persen.
Terakhir pada wilayah Kuningan, tidak disebutkan jumlah alokasi dana yang diberikan. Namun, dijelaskan bahwa setidaknya 78 desa di daerah itu mengadakan program vaksinasi dan diharapkan target capaian hingga akhir Desember 2021 dapat terealisasikan.
Baca juga: BKKBN gandeng AIPGI dan Pergizi Pangan Indonesia atasi stunting
Baca juga: BKKBN: Kunci penuntasan stunting berasal dari pola asuh keluarga
Baca juga: BKKBN DIY lakukan intervensi gizi cegah stunting saat pandemi
Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2021