Forum Bisnis Indonesia-Amerika Latin dan Karibia (INA-LAC) 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri RI menghasilkan kesepakatan bisnis sekitar 87,96 juta dolar AS atau setara Rp1,2 triliun.
Angka tersebut terdiri dari 19,08 juta dolar AS (sekitar Rp268,6 miliar) kesepakatan bisnis yang akan segera difinalisasi dan 68,8 juta dolar AS (hampir Rp968 miliar) transaksi bisnis potensial yang telah dicatat.
Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kemlu I Gede Ngurah Swajaya mengatakan bahwa nilai kesepakatan bisnis yang tercapai dalam dua hari penyelenggaraan Forum Bisnis INA-LAC pada 14-15 Oktober 2021, meningkat dari penyelenggaraan tahun sebelumnya, yaitu 70 juta dolar AS.
“Ini adalah awal yang baik untuk memanfaatkan momentum pemulihan ekonomi. Karena meskipun di tengah pandemi, pada Agustus lalu kita mencatatkan rekor ekspor tertinggi (ke kawasan Amerika Latin dan Karibia) dalam 20 tahun terakhir,” kata Ngurah ketika menyampaikan pernyataan pers virtual tentang hasil Forum Bisnis INA-LAC, Jumat.
Baca juga: Menlu Retno: Perdagangan Indonesia-Amerika Latin bergerak positif
Hingga kuartal III 2021, Kementerian Perdagangan RI mencatat pertumbuhan positif ekspor Indonesia ke negara-negara Amerika Latin dan Karibia yang nilainya mencapai 1,7 miliar dolar AS (sekitar Rp23,9 triliun), atau meningkat 54,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Sementara, impor Indonesia dari kawasan itu juga menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 4,17 persen year on year.
Komoditas ekspor unggulan Indonesia ke kawasan tersebut didominasi produk otomotif dan suku cadang, alas kaki, minyak sawit, makanan olahan, tekstil, serta pakaian jadi.
Indonesia juga mencoba menembus pasar Amerika Latin dan Karibia untuk mengekspor produk alat-alat kesehatan, khususnya dalam konteks penanganan pandemi.
“Indonesia diapresiasi masyarakat internasional dalam hal penanganan COVID-19. Dan sejalan dengan itu, mudah-mudahan kita bisa memulai lebih awal pemulihan ekonomi,” ujar Dirjen Ngurah.
Baca juga: Indonesia ajak negara Amerika Latin, Karibia tingkatkan perdagangan
Dengan tujuan meningkatkan hubungan ekonomi antara Indonesia dengan kawasan Amerika Latin dan Karibia, Forum Bisnis INA-LAC tahun ini dihadiri oleh 70 peserta secara fisik dan 2.745 peserta secara virtual.
Forum bisnis tersebut menyepakati pembentukkan INA-LAC Business Network untuk mendorong pembentukan jejaring bisnis, dialog, serta kerja sama antarsektor bisnis di Indonesia, khususnya dengan sejumlah negara yaitu Meksiko, Bolivia, Ekuador, Kolombia, Peru, Kuba, dan Venezuela.
Mengingat penyelenggaraan forum di tengah pandemi COVID-19 yang masih membatasi interaksi secara fisik, Kemlu RI telah mengembangkan platform digital untuk memfasilitasi interaksi perdagangan, investasi, dan pariwisata secara virtual.
Platform ina-access.com menampilkan 4.355 produk siap ekspor dari 800 perusahaan, yang separuh di antaranya adalah UMKM, serta 133 proyek investasi dari 11 sektor yang telah dikurasi oleh pemerintah Indonesia.
“Digitalisasi diplomasi ekonomi ini akan terus kami kembangkan dan kelola dengan tujuan untuk meningkatkan interaksi yang lebih cepat dan efektif antara pebisnis Indonesia dengan Amerika Latin dan Karibia,” kata Dirjen Ngurah.
Forum Bisnis INA-LAC 2021 juga menghasilkan sejumlah penandatanganan kesepakatan dan kerja sama ekonomi, yakni Penandatanganan MoU Kerja Sama Produk Halal antara Indonesia dan Argentina; Penandatanganan MoU antara BPOM dan ISP Chile; Penandatanganan MoU Kerja Sama Pertanian antara Indonesia dan Chile.
Selain itu, ada Peluncuran Prangko Bersama dalam Rangka Peringatan 65 tahun Hubungan Diplomatik Indonesia dan Argentina; serta Penandatanganan Pernyataan Kehendak (LoI) Jejaring Bisnis antara Indonesia dengan Amerika Latin dan Karibia.
Baca juga: Indonesia siap gali kerja sama ekonomi dengan Amerika Latin-Karibia
RI kantongi Rp1 triliun dari investor Amerika Latin dan Karibia
Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021