Gempita arek Jatim dukung PON di Tanah Papua

15 Oktober 2021 20:47 WIB
Gempita arek Jatim dukung PON di Tanah Papua
Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak menyapa pendukung Jawa Timur di tribun venue salah satu cabang olahraga di PON XX Papua beberapa waktu lalu. ANTARA/HO-Biro Adpim Jatim/am.
"Di sini Jatim.. Di sana Papua.. Di mana-mana kita saudara... Di sini Jatim.. Di sana Papua.. Di mana-mana kita saudara..."

Demikian gegap gempita suporter Jawa Timur mengubah syair tembang "...disini senang, disana senang..." dan menggema di berbagai tribun penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua. Salah satunya di Gelanggang Olahraga (GOR) Koya Koso, Kota Jayapura.

GOR yang terletak di atas perbukitan itu merupakan lokasi digelarnya cabang olahraga voli indoor dan voli pasir.

Cak Tessy, dirigen suporter, dengan membawa pelantang suara berdiri terdepan seraya mengangkat tangan ke atas lalu melambai ke kanan dan ke kiri. Sekali komando, puluhan hingga belasan suporter berkaos hijau-hijau itu menirukannya.

"Di sini kami selalu mendukungmu..... Di mana kau berada, di situ kami ada..." begitu penggalan nyanyian pembakar semangat untuk tim Jatim yang berlaga di lapangan.

Dukungan sorak-sorai penonton dari tribun memang sangat dibutuhkan. Dengan nyanyian, lalu nama atlet dielu-elukan dan dimotivasi, membuat semangat di lapangan berlipat.

Terbukti, saat final voli pasir tim putra yang mempertemukan Jawa Timur (Jatim)-1 melawan Nusa Tenggara Barat (NTB)-1 pada Senin, 11 Oktober 2021.

Sempat menang di set pertama, Tim Jatim-1 yang diperkuat Mohammad Ashfiya/Rendy Verdian Licardo kalah di set kedua. Saat itu, suporter Jatim tak berhenti bernyanyi. Tabuhan drum dan kompaknya yel-yel membuat atlet Jatim tampil menggila di set penentuan. Jatim menang dan membawa pulang medali emas.

Baca juga: Jatim siap gagalkan upaya NTB kawinkan emas voli pasir
Baca juga: Tim putra Jatim-1 kalahkan NTB untuk rebut medali emas voli pasir

"Suporter sangat berpengaruh bagi perjuangan atlet di lapangan. Kami terima kasih karena mereka datang dan mendukung langsung jauh-jauh dari Jawa Timur," ujar Pelatih Voli Pasir Jatim Andy Ardiansyah.

Saat itu, Jatim-1 menang dengan skor 2-1 atas NTB-1, masing-masing angkanya 21-17, 22-24, dan 15-9.

Tim Jatim-1 yang diperkuat Mohammad Ashfiya/Rendy Verdian Licardo tampil dominan di set awal dan meninggalkan lawannya sejak unggul 17-14. Dengan ketenangan keduanya, Jatim-1 menang 21-17.

Pada set kedua, sebenarnya Jatim-1 tetap menguasai pertandingan. Bahkan, sempat leading 20-18 dan menyisakan satu angka saja untuk meraih emas.

Tapi, NTB-1 yang juga tampil ngotot tak ingin kalah begitu saja. Pasangan Danangsyah/Tio Kesuma Sentosa mampu menyamakan kedudukan, sehingga memaksa deuce. Set kedua dimenangkan NTB-1.

Di set penentuan, Jatim-1 kembali mendominasi. Sejak awal set sudah memimpin 3-0 dan angka dengan selisih cukup jauh terus terjadi. Antara lain 9-4, lalu 11-7. Jatim akhirnya mengunci kemenangan di skor 15-9.

Baca juga: KONI Jatim apresiasi Forkopimda dukung langsung atlet di Jayapura

Selanjutnya : pesan gubernur
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyapa atlet yang melakukan defile pada pembukaan PON XX Papua di Stadion Lukas Enembe Jayapura, Sabtu (2/10/2021) malam. (ANTARA/HO-Biro Adpim Jatim)

Pesan Gubernur

Sejak sebelum keberangkatan atlet-atlet Jatim ke Papua, Gubernur Khofifah Indar Parawansa berpesan agar mereka mampu menyatu dengan masyarakat setempat.

"Pastikan menyatu dengan masyarakat Papua," ujar Khofifah.

Orang nomor satu di Pemprov Jatim itu mengaku memiliki kedekatan dan menikmati persaudaraan dengan masyarakat Papua.

Oleh karena itu, Khofifah pun selalu berharap kepada atlet, pelatih maupun ofisial kontingen Jatim agar tidak melupakan persaudaraan meskipun sedang berkompetisi.

"Jatim selalu seiring dengan Papua. Meski beda budaya, bahasa dan tradisi, namun harus menjadi kesatuan," ucap mantan Menteri Sosial tersebut.

Para atlet, kata dia, harus selalu menyambungkan rasa memiliki NKRI dibangun dengan damai dan kasih. Sebab, ada misi yang tidak sekadar sportivitas, melainkan panggung persaudaraan, persatuan, serta melihat Keberagaman yang menjadi kekayaan Indonesia.

"Tetaplah membawa harum nama Jatim di Tanah Papua. Harum diantara kontingen dan harum di mata masyarakat Jatim melalui prestasi," katanya.

Gubernur Khofifah selama tiga hari berada di Bumi Cendrawasih. Tak hanya sekadar datang dan memberi dukungan langsung, tapi ia juga melakukan dialog hingga memborong oleh-oleh untuk dibawa ke Surabaya.

Baca juga: Gubernur Jatim beri motivasi dan dukungan langsung kepada atlet

Gubernur menyempatkan untuk sambung program bersama Ikatan Alumni Jatim yang tinggal di Papua. Tujuannya untuk memberdayakan ekonomi hingga menjadi nilai tambah bagi masyarakat Jatim di Papua.

Pertemuan tersebut terjalin untuk membangun peluang sambung program antara masyarakat Papua dengan Provinsi Jatim. Imbasnya mampu memperbaiki roda perekonomian masyarakat, utamanya masyarakat di pedesaan.

"Saya bahagia ada silaturahim temu kangen, nyambung kasih lalu nyambung program," kata Khofifah di pertemuan dengan Ikatan Alumni Jawa Timur di Tanah Papua dan Himpunan Kerukunan Jawa-Madura, Minggu (3/10).

Peluang sambung program tersebut bisa dilakukan antara Pemprov Jatim dan Kota Jayapura setelah dirinya mengunjungi Pasar Mama Papua.

Saat mengunjungi salah satu olahan produk UKM, Gubernur Khofifah terkesima dengan salah satu produk bernama Balsem Pala.

"Balsem Pala, kemasannya cantik sekali, lalu ada pisang kepok merah yang gurihnya sangat luar biasa," ungkapnya.

Produk-produk semacam itu, kata dia, perlu dikembangkan melalui pembinaan UMKM.

Baca juga: Khofifah dan Lukas Enembe berduet nyanyikan lagu Papua

Selanjutnya : Mama Papua ...
Mama-mama pedagang menjelaskan proses pembuatan tas noken yang dijual di Taman Budaya, Kota Jayapura, Rabu (13/10/2021). Sejumlah mama-mama menjual beragam tas rajutan asli Papua itu selama berlangsungnya perhelatan PON Papua tahun 2021. ANTARA FOTO/Saptono/wsj.

Ketika Mama Papua atau anak muda terlibat dalam program UMKM, maka akan meningkatkan kualitas dan kuantitas produk masyarakat di Papua. Produk andalan seperti ini harus dibudidayakan, karena akan memberikan kualitas rasa yang berbeda.

Apabila masyarakat tertarik dan semakin terampil menghasilkan produk yang berkualitas, maka bisa sambung program pelatihan bagi pelaku UMKM di Papua.

"Apakah pelaku UMKM di Jayapura yang dibawa ke Jatim atau sebaliknya kita kirim pelatih untuk memberikan semacam pelatihan seduluran yang Insha Allah produktif," tuturnya.

"Nilai tambahnya bisa langsung dirasakan. Dia bukan karyawan, tapi berjualan sendiri lewat produk dengan berkarya dan kreatif serta melebarkan jejaring sehingga bisa menjadi pengusaha baru di sini," tambah Khofifah.

Ikut hadir dalam acara tersebut, Pembina Ikatan Alumni Jawa Timur di Tanah Papua Komjen Pol Paulus Waterpauw serta Ketua Ikatan Alumni Jawa Timur dan Himpunan Kerukunan Jawa-Madura.

Baca juga: Gubernur Jatim berpesan agar atlet menyatu dengan masyarakat di Papua

Di sela-sela kunjungannya ke Papua, Gubernur memborong noken khas Papua di Pasar Mama-Mama Papua, Kota Jayapura.

Noken adalah tas tradisional masyarakat Papua yang terbuat dari serat kulit kayu.

Tidak hanya noken, Khofifah juga memborong berbagai buah-buahan khususnya pisang kepok merah, termasuk sarang semut dan balsem pala khas Papua Barat.

Balsem yang termasuk bahan kosmetik itu memiliki manfaat untuk kesehatan kulit. Produk tersebut merupakan hasil kerjasama Badan Usaha Milik Kampung (BUMK) di Kabupaten Fak-Fak, Papua Barat.

Aksi borongnya tersebut merupakan bagian dari upaya turut mendorong pemulihan perekonomian masyarakat serta menyemangati mama- mama penjual di pasar yang terdampak akibat Pandemi COVID-19.

Khofifah menikmati suasana pasar. Ia bercengkrama dan mengajak para pedagang berbincang, lalu membagi-bagikan kue spikoe yang merupakan kue khas Surabaya.

Salah seorang pedagang Agustina Mote (51) mengaku senang barangnya dibeli orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut. Ia bahkan sempat tidak menyangka bisa bertatap muka langsung dengan Khofifah.

"Tadi Ibu Gubernur beli tas noken seharga Rp300 ribu dan sarang semut Rp100 ribu. Saya sangat senang karena hari ini belum ada pembeli. Setelah Ibu Khofifah datang, baru dapat uang," katanya.

Baca juga: PON Papua, prestasi olahraga dan industri wisata budaya

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2021