"Menurut data Indodax per hari Jumat, harga Bitcoin sudah mendekati 60.000 dolar AS tepatnya di angka 59.454 dolar AS. Saya kira masih akan ada potensi untuk Bitcoin bisa melebihi harga all time high yang sempat dicapai beberapa bulan yang lalu tergantung dari sentimen positif di kemudian hari," ujar Oscar dalam keterangan di Jakarta, Sabtu.
Oscar menyampaikan, apabila dibandingkan dengan data pada 2020, harga Bitcoin memang terus naik bahkan bedanya sudah sangat jauh berkali lipat apabila dibandingkan dengan saat ini
Baca juga: CoinShares: Uang kripto catat aliran masuk delapan minggu beruntun
Menurut Oscar, momen ini adalah waktu yang tepat untuk orang yang belum mulai untuk berinvestasi di Bitcoin untuk mulai belajar dan berinvestasi. Selain karena kepercayaan orang orang terhadap Bitcoin sudah semakin meningkat, harga Bitcoin yang terus naik setiap tahunnya, tentu ini bisa dijadikan aset masa depan.
"Bitcoin pun juga potensial memiliki momentum naik kembali karena akan adanya upgrade Taproot Bitcoin di bulan Oktober-November," kata Oscar.
Sementara itu, dari ekseternal, baru-baru ini Presiden Rusia Vladimir Putin tiba tiba bicara soal kripto. Bukan untuk menolak keras ataupun melarang penggunaan untuk warga nya, justru Presiden dari negara yang terletak di benua Asia dan Eropa tersebut menunjukkan sikap toleransinya terhadap penggunaan kripto.
Baca juga: Eksekutif JPMorgan sebut Bitcoin "tidak berharga", karena regulasi
Dalam wawancara yang diterbitkan oleh situs Kremlin pada Kamis, 14 Oktober waktu Rusia, Putin merasa bahwa Bitcoin cs memang dapat digunakan sebagai alat pembayaran.
Toleransi Vladimir Putin terhadap kripto disinyalir datang ketika Rusia mencari alternatif pembayaran untuk dolar Amerika Serikat. Meskipun begitu, Putin tidak terlalu yakin soal perdagangan minyak yang menggunakan kripto sebagai alat pembayarannya.
Oscar menilai kabar tersebut bisa menjadi angin segar bagi pendukung kripto mancanegara. Oscar pun memprediksi ke depan akan ada aturan yang berubah di Rusia yang berpotensi menguntungkan bagi Bitcoin cs.
"Setelah negara tetangganya Ukraina yang beberapa waktu lalu mensahkan aturan mengenai kripto sebagai komoditas, kali ini isyarat toleransi terhadap kripto datang dari Vladimir Putin, Presiden Rusia. Ini merupakan kabar yang sangat baik, mengingat beberapa waktu lalu, Bank Sentral Rusia sempat mewanti wanti bahwa kripto adalah sesuatu yang fluktuatif dan cenderung tidak menyetujui kripto sebagai alat pembayaran," ujar Oscar.
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021