Ghufron dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu menjelaskan hingga September 2021, tercatat lebih dari 9,3 juta pelayanan yang diakses oleh peserta JKN-KIS melalui layanan teleconsulting.
“Di awal masa pandemi, terdapat penurunan angka kunjungan peserta di fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP). Namun, untuk menjaga aksesibilitas peserta JKN-KIS ke FKTP, BPJS Kesehatan telah mengeluarkan beberapa kebijakan, yaitu peserta JKN-KIS tetap bisa mengakses pelayanan melalui layanan digital lewat Mobile JKN, optimalisasi kegiatan promotif preventif secara langsung dan tidak langsung dan kebijakan iterasi peresepan untuk pelayanan obat PRB (Program Rujuk Balik),” katanya.
Ghufron menambahkan, pandemi COVID-19 bukan hanya memberikan dampak kepada angka pelayanan di FKTP, namun juga memberikan pengaruh terhadap angka kunjungan pelayanan di rumah sakit. Menurutnya, hal tersebut disebabkan karena adanya kekhawatiran peserta terpapar COVID-19 di rumah sakit.
“Sebelum terjadi pandemi COVID-19, angka kunjungan RJTL ( Rawat Jalan Tingkat Lanjutan) mencapai 8,4 juta kali, namun setelah pandemi COVID-19, rata-rata kunjungan sebanyak 6,4 juta,” katanya.
Ghufron mengatakan, untuk mengatasi hal tersebut, BPJS Kesehatan terus berupaya menghadirkan berbagai inovasi dan mengembangkan layanan yang dapat diakses oleh peserta JKN-KIS, khususnya melalui layanan nontatap muka, seperti aplikasi Mobile JKN, Pelayanan Administrasi melalui Whatsapp (PANDAWA) hingga BPJS Kesehatan Care Center 165.
“Khusus pada aplikasi Mobile JKN, terdapat fitur Konsultasi Dokter. Melalui fitur tersebut, peserta dapat berkonsultasi dengan dokter yang berada di puskesmas atau klinik tempat dirinya terdaftar untuk mengetahui keluhan yang dirasakan tanpa harus ke luar rumah,” ujar Ghufron, menambahkan.
Dengan begitu, lanjut Ghufron, BPJS Kesehatan juga membutuhkan dukungan dari pemerintah, khususnya bagi faskes mitra BPJS Kesehatan, untuk bersama-sama meningkatkan komitmen untuk terus menghadirkan inovasi layanan digital demi mempermudah peserta mengakses pelayanan kesehatan di masa pandemi.
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021