Menteri Sosial Tri Rismaharini meninjau percepatan vaksinasi COVID-19 di Bangkalan, Pulau Madura, Jawa Timur, lantaran rendahnya cakupan vaksinasi di wilayah itu.Jangan takut ibu. Ayo divaksin ya saya temani
"Saya mendapatkan tugas dari Presiden untuk memantau kegiatan vaksinasi di Bangkalan. Hal ini terkait erat dengan capaian vaksin di Bangkalan yang masih rendah. Pemerintah ingin di sini (Bangkalan, red.) capaian meningkat sehingga masyarakat terlindungi dari COVID-19," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu.
Ada tiga tempat yang ditinjau dia, yaitu Ponpes Mambaul Hikam Kecamatan Burneh, Ponpes Nurul Amanah Kecamatan Tanah Merah, dan Desa Logek, Kecamatan Galis, Kabupaten Bangkalan.
Dalam kegiatan tersebut, ia antara lain didampingi Anggota Komisi 8 DPR Muhammad Ali Ridho dan Hasani Bin Zuber, Anggota Komite III DPD Ahmad Nawardi, Bupati Bangkalab R. Abdul Latif Amin Imron, Wakil Bupati Mohni, dan Forkopimda Bangkalan.
Risma menyampaikan program percepatan vaksinasi di wilayah lain di Madura akan ada evaluasi terlebih dahulu untuk kemudian ada tindak lanjut.
"Nanti kita akan evaluasi terkait percepatan di Bangkalan ini. Jika nantinya bagus maka kita akan melakukannya juga di daerah lain," kata mantan Wali Kota Surabaya tersebut.
Program vaksinasi di dua pondok pesantren tersebut, selain diikuti para santri juga masyarakat umum. Pada kesempatan itu, ia memotivasi warga yang takut vaksin dan meminta mereka tidak takut, karena vaksin melindungi warga dari penularan COVID-19.
"Jangan takut ibu. Ayo divaksin ya saya temani," kata dia.
Baca juga: Memperluas cakupan vaksinasi COVID-19 di Bumi Madura
Mensos Risma juga menyalurkan bantuan bagi masyarakat, lansia, dan kelompok disabilitas. Bantuan berupa beras premium diberikan kepada 18.000 warga, yang dibagi di 18 kecamatan sehingga masing-masing kecamatan mendapatkan 1.000 paket bantuan beras seberat lima kilogram per keluarga.
Mereka dari kelompok disabilitas juga mendapatkan bantuan, seperti tongkat dengan detektor yang diberikan kepada penyandang disabilitas netra. Diharapkan, alat tersebut bisa menolong para disabilitas netra jika dalam keadaan darurat.
"Kita ingin mereka yang tunanetra bisa aman jika dalam kondisi darurat " katanya.
Terkait dengan penyaluran bantuan sosial reguler, Risma masih memonitor sejauh mana bantuan tersalurkan sesuai sasaran.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga memandu para lansia untuk mengambil bantuan dengan menggunakan ATM (Anjungan Tunai Mandiri) tanpa PIN (Personal Identification Number)
"Ayo ibu coba dilihat berapa saldonya. Nah saldo ini bisa diambil semua dan digunakan untuk kebutuhan hidup ya. Ayo dicoba ya ibu ibu," ujar Risma.
Baca juga: Ulama Madura diajak Gubernur Jatim sukseskan vaksinasi COVID-19
Saat di Desa Longkek, ia dielu-elukan warga. Mereka menyambut suka cita kehadiran Mensos Risma.
Kepada warga, ia berpesan bila mengalami kesulitan terkait dengan layanan kesejahteraan sosial agar melaporkan kepada kepala desa dan akan diteruskan ke bupati untuk selanjutnya disampaikan kepadanya selaku Mensos.
"Jika ada kesulitan dengan bantuan hubungi kepala desa ya. Nanti akan disampaikan ke saya lewat Pak Bupati," katanya.
Kemensos menyalurkan berbagai jenis bantuan, yakni bantuan kewirausahaan, bantuan kebutuhan dasar, bantuan aksesibilitas, dan bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (Atensi) untuk penyandang disabilitas, anak yatim, piatu, dan yatim-piatu.
Bantuan menjangkau 2.022 penerima manfaat dalam berbagai bentuk, antara lain usaha warung sembako, mebel, makanan, jual elpiji, bengkel, tukang kayu, nutrisi, masker, dan penyanitasi tangan dengan total nilai Rp657.322.000.
Baca juga: Kodam V/Brawijaya siapkan "mobile" vaksin di Madura
Baca juga: KSP pantau program vaksinasi di Kabupaten Bangkalan Jawa Timur
Baca juga: Kapolri-Panglima dengarkan curhat warga Bangkalan terdampak COVID-19
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2021