Akan disiapkan bantuan berupa tambahan uang tunai, khusus untuk rumah tangga miskin ekstrem di lima kabupaten prioritas di NTT.
Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin menutup rangkaian kunjungan kerja dalam rangka penyelesaian kemiskinan ekstrem di Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu, setelah mengunjungi enam provinsi lainnya sejak akhir September.
Wapres memimpin rapat koordinasi penanggulangan kemiskinan ekstrem bersama Gubernur NTT Viktor Laiskodat dan jajaran pemerintah kabupaten daerah prioritas, yakni Sumba Timur, Timor Tengah Selatan, Rote Ndao, Sumba Tengah, dan Manggarai Timur.
Ketika memimpin rapat di Kupang, seperti keterangan dari Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Wapres (Setwapres), Ahad, Wapres mengatakan bahwa Gubernur NTT dan seluruh bupati wilayah prioritas di provinsi ini untuk dapat bekerja keras, kemudian memastikan agar seluruh rumah tangga miskin ekstrem mendapatkan seluruh program, baik program pengurangan beban pengeluaran maupun program pemberdayaan.
Wapres juga meminta seluruh kepala daerah terkait untuk memperkuat perencanaan dan anggaran program dalam menyelesaikan kemiskinan ekstrem dalam APBD masing-masing pemda.
"Gubernur dan para bupati agar juga memperkuat perencanaan dan penganggaran program pengurangan kemiskinan ekstrem dalam APBD, khususnya yang sesuai dengan karakteristik miskin ekstrem di wilayah masing-masing," katanya.
Dalam waktu singkat, dalam kurun waktu kurang dari 3 bulan hingga akhir 2021, Wapres mengatakan bahwa Pemerintah akan memberikan bantuan tambahan berupa uang tunai untuk rumah tangga miskin ekstrem.
"Akan disiapkan bantuan berupa tambahan uang tunai, khusus untuk rumah tangga miskin ekstrem di lima kabupaten prioritas di NTT dengan menggunakan data yang sekarang tersedia," katanya.
Bantuan berupa dana tambahan tersebut dianggarkan Pemerintah dalam bentuk Program Sembako dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Desa.
Total penduduk miskin ekstrem di lima kabupaten prioritas di NTT tersebut sebanyak 212.672 jiwa dengan jumlah rumah tangga miskin ekstrem 89.410.
Perincian penduduk miskin ekstrem tersebut ialah di Sumba Timur sebanyak 45.550 jiwa atau 17,47 persen; Timor Tengah Selatan sebesar 81.180 jiwa atau 17,30 persen; Rote Ndao sejumlah 28.720 jiwa atau 16,21 persen; Sumba Tengah sebanyak 15.820 jiwa atau 21,51 persen serta Manggarai Timur sebesar 44.630 jiwa atau 15,43 persen.
Selain NTT, enam provinsi lain yang menjadi daerah prioritas untuk penyelesaian kemiskinan ekstrem pada tahun 2021 ialah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Maluku, Papua Barat, dan Papua.
Baca juga: Wapres: Pergeseran libur Maulid Nabi mengantisipasi lonjakan COVID-19
Baca juga: Wapres berharap BLK Komunitas menjadi fondasi SDM unggul di Papua
Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2021