Pembangunan permukiman baru itu "mengacaukan peluang untuk berdamai berdasarkan visi solusi dua negara," kata Kementerian Luar Negeri Palestina melalui pernyataan.
"Proyek baru tersebut meliputi pembangunan sebuah stasiun bus untuk pemukim Israel antara Ramallah dan Nablus dalam rangka memfasilitasi mobilitas sekaligus menghubungkan jalan dengan Israel," katanya.
Kemlu Palestina menambahkan bahwa permukiman baru Israel di Tepi Barat "masuk ke dalam konteks upaya Israel dan mereka berpacu dengan waktu untuk mencaplok Tepi Barat."
Kementerian itu mencatatkan bahwa proyek-proyek tersebut bertujuan untuk "menyabotase peluang berdirinya negara Palestina yang layak dan berdaulat, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya."
Berdasarkan perkiraan Israel dan Palestina, sekitar 650.000 warga Israel tinggal di 164 permukiman dan 124 pos terdepan di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.
Permukiman Israel menjadi isu paling rumit dalam konflik Palestina-Israel, sekaligus salah satu alasan utama mengapa putaran terakhir perundingan damai langsung antara kedua belah pihak pada 2014 terhenti.
Sumber: Xinhua
Baca juga: Eropa minta Israel hentikan perluasan permukiman di tengah ketegangan
Baca juga: Pasukan Israel bunuh empat warga Palestina di Tepi Barat
Indonesia surati 30 negara tolak aneksasi Israel di Tepi Barat
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021