Wakil Presiden Ma’ruf Amin mendorong Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk mengembangkan program penanggulangan kemiskinan ekstrem, khususnya berkaitan dengan peningkatan produksi di sektor pertanian, peternakan, dan perikanan.
"Saya memandang berbagai program yang mendorong peningkatan sektor produksi, khususnya sektor pertanian, peternakan, dan perikanan sangat mendukung strategi penanggulangan kemiskinan, khususnya untuk kemiskinan ekstrem," kata Wapres Ma’ruf dalam keterangan dari Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Wapres (BPMI Setwapres), Senin.
Hal itu disampaikan Wapres Ma’ruf saat memimpin rapat koordinasi terkait penanggulangan kemiskinan ekstrem bersama jajaran Pemprov NTT di Kupang, Minggu (17/10).
Baca juga: Wapres sebut 212.672 penduduk miskin ekstrem NTT selesai pada 2021
Lima kabupaten di Provinsi NTT yang masuk dalam prioritas penyelesaian kemiskinan ekstrem hingga akhir 2021 adalah Sumba Timur, Timor Tengah Selatan, Rote Ndao, Sumba Tengah, dan Manggarai Timur.
Dalam rapat tersebut, Wapres meminta Pemprov NTT dan pemkab kelima daerah prioritas untuk memastikan seluruh program penyelesaian kemiskinan ekstrem dari pemerintah pusat dapat tepat sasaran hingga kepada masyarakat kelompok penerima manfaat (KPM).
"Tantangan terbesar kita adalah bagaimana memastikan seluruh program baik dari pemerintah pusat, pemprov, dan pemkab itu dapat diterima oleh rumah tangga miskin ekstrem di lima kabupaten prioritas tersebut," jelasnya.
Baca juga: Wapres minta NTT terapkan program kontekstual atasi kemiskinan ekstrem
Untuk mempercepat target penyelesaian kemiskinan ekstrem di lima kabupaten tersebut hingga 2021, Wapres mengatakan pemerintah memberikan tambahan anggaran untuk program bantuan sosial bagi masyarakat miskin.
"Untuk itu, pada tiga bulan terakhir di tahun 2021, kami (pemerintah) akan menambahkan upaya khusus menggunakan program yang ada, yaitu Program Sembako dan BLT (Bantuan Langsung Tunai) Desa," ujar Wapres.
Baca juga: Wapres menyalakan listrik bagi masyarakat Timor Tengah Selatan
Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2021