Itu karena kedua tim memasuki laga dengan catatan tanpa pernah menang dalam dua pertandingan sebelumnya dan sama-sama memburu tiga poin untuk menjaga asa lolos ke babak 16 besar.
Milan yang baru kembali tampil dalam Liga Champions setelah tujuh musim absen, tergeletak di dasar klasemen Grup B dengan nol poin, sedangkan Porto yang punya satu poin berada satu posisi di atasnya.
"Besok, bakal seperti partai final, dan kami ingin meraih tiga poin untuk bisa melangkah ke babak selanjutnya," kata Leao dalam laman resmi Milan, Senin malam.
"Kami akan berusaha memasuki lapangan dengan determinasi dan bermain sesuai strategi sejak menit pertama. Tapi kami juga harus berhati-hati, sebab mereka juga ingin menang dan itu juga bakal berarti buat mereka," tambah dia.
Baca juga: Klopp petik pelajaran dari dua laga terakhir Liverpool hadapi Atletico
Pelatih kepala Milan Stefano Pioli mengakui Porto memang lebih terbiasa bermain dalam Liga Champions dibandingkan timnya. Porto 11 musim terakhir tak pernah absen dari babak utama Liga Champions.
Selama jeda internasional, Pioli mengaku dia dan tim pelatih Milan berusaha mempelajari permainan Porto serta menyiapkan strategi yang diharapkan bisa membuahkan hasil positif.
"Kami akan menghadapi tim yang solid dan terorganisir baik. Mereka terbiasa main dalam Liga Champions dan mempunyai penyerang-penyerang berkualitas," kata dia.
"Pertandingan akan menghadirkan tingkat kesulitan level tinggi. Kami memanfaatkan jeda internasional untuk mempelajari mereka dan menyiapkan strategi yang semoga saja membuahkan hasil."
"Dua pertandingan kami melawan Porto bakal menjadi penentu posisi kami dalam klasemen akhir grup nantinya," tutup Pioli.
Baca juga: Pochettino bilang laga PSG vs Leipzig ditentukan saat kehilangan bola
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2021