• Beranda
  • Berita
  • IHSG diprediksi menguat terbatas seiring pengumuman hasil RDG BI

IHSG diprediksi menguat terbatas seiring pengumuman hasil RDG BI

19 Oktober 2021 09:36 WIB
IHSG diprediksi menguat terbatas seiring pengumuman hasil RDG BI
Ilustrasi - Sejumlah pengunjung duduk berlatar belakang pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aa)

Secara sentimen, pergerakan IHSG hari ini kembali mencoba menguat terbatas di tengah mulai rilisnya kinerja pendapatan dan pengumuman keputusan suku bunga Bank Indonesia. Secara konsensus, suku bunga diperkirakan tetap di level 3,5 persen

Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa diprediksi menguat terbatas seiring pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada Selasa (19/10) ini.

IHSG dibuka menguat 6,95 poin atau 0,1 persen ke posisi 6.665,72. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 2,42 poin atau 0,25 persen ke posisi 978,86.

"Secara sentimen, pergerakan IHSG hari ini kembali mencoba menguat terbatas di tengah mulai rilisnya kinerja pendapatan dan pengumuman keputusan suku bunga Bank Indonesia. Secara konsensus, suku bunga diperkirakan tetap di level 3,5 persen," kata Kepala Riset Reliance Sekuritas Lanjar Nafi dalam kajiannya di Jakarta, Selasa.

Dari eksternal, bursa AS ditutup bervariasi karena investor mempertimbangkan kekhawatiran atas kenaikan inflasi terhadap harapan bahwa lebih banyak perusahaan akan mengikuti jejak bank-bank besar pekan lalu dan membukukan hasil pendapatan kuartalan yang kuat.

Di sisi lain, China melaporkan tingkat pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) paling lambat sejak tahun lalu untuk kuartal ketiga, karena kekurangan energi dan gejolak sektor properti menyeret aktivitas ekonomi di ekonomi terbesar kedua di dunia itu.

Indeks saham Jepang pagi ini membuka perdagangan dengan penguatan di tengah rilisnya pendapatan perusahaan di tengah biaya yang lebih tinggi serta prospek pengetatan kebijakan moneter untuk menahan inflasi.

Di sisi lain, kesenjangan antara imbal hasil obligasi 5 tahun dan 30 tahun telah menyempit di tengah meningkatnya ekspektasi bahwa The Federal Reserve dapat menaikkan suku bunga segera tahun depan.

Selanjutnya, pedagang sedang menunggu untuk melihat apakah deretan pembicara The Federal Reserve minggu ini akan mencoba menenangkan kegelisahan yang berasal dari pengurangan bertahap dukungan kebijakan era pandemi.

Dari komoditas, harga minyak WTI terkoreksi dan CPO terpantau turun. Sementara itu, harga timah dan nikel masih berada di zona hijau.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei menguat 162,18 poin atau 0,56 persen ke 29.187,64, indeks Hang Seng naik 312,18 atau 1,23 persen ke 25.721,93, dan indeks Straits Times meningkat 24,34 poin atau 0,77 persen ke 3.198,16.
 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021