"Tetap kita imbau untuk mengutamakan keselamatan lansia ya, dalam kondisi bencana seperti banjir kita juga pasti utamakan penyelamatan lansia," kata Kepala Seksi Operasi Sudin Penanggulangan Kebakaran Penyelamatan (PKP) Sjukri Bahanan saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Petugas DLH DKI dilatih ala pemanjat tebing untuk bersihkan pintu air
Menurut Sjukri, lansia jadi salah satu pihak yang paling diprioritaskan dalam proses evakuasi lantaran kondisi fisik yang mulai rentan.
Sjukri mengatakan para lansia akan dievakuasi ke posko penyelamatan setiap kelurahan yang telah dijaga oleh tenaga kesehatan.
Selain mengutamakan keselamatan lansia, Sjukri juga memberikan beberapa cara bagi warga dalam mengevakuasi diri saat banjir.
Hal pertama yang harus dilakukan warga, yakni menyelamatkan beberapa dokumen penting. Dokumen tersebut harus diletakkan di satu tempat khusus agar lebih mudah dicari.
Baca juga: Pemprov DKI siapkan zona khusus sampah banjir di Bantargebang
"Kalau di rumahnya punya lantai dua ya biasanya diletakkan di lantai dua saja," ungkap Sjukri.
Setelah sejumlah barang penting sudah diselamatkan, warga bisa langsung mengevakuasi diri ke tempat atau dataran yang lebih tinggi.
Terutama warga yang tinggal di bantaran kali, Sjukri mengimbau agar dapat mengikuti instruksi Lurah atau Camat untuk mengantisipasi tinggi air.
Nantinya, warga akan mendapatkan informasi soal ketinggian air di pintu air Katulampa, Bogor. Jika air sudah melebihi batas ketinggian, maka warga diimbau untuk mengevakuasi diri.
"Jika di Katulampa sudah tinggi. Biasanya dalam kurun waktu enam jam bisa sampai ke permukaan," ucap dia.
Sjukri berharap edukasi tersebut dapat membantu masyarakat dalam mengevakuasi diri ketika banjir terjadi.
Baca juga: Ini upaya Dinas Lingkungan Hidup DKI saat musim hujan
Pewarta: Walda Marison
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2021