"Target kita 3 tahun ke depan akan kita perbaiki, kita rehabilitasi sebanyak 600 ribu hektare," kata Presiden Joko Widodo di Desa Bebatu, Kecamatan Sesayap Hilir, Kabupaten Tana Tidung, Kalimantan Utara, Selasa.
Presiden Jokowi menyampaikan hal tersebut seusai menanam mangrove bersama sejumlah duta besar negara sahabat dan masyarakat di Tana Tidung.
"Total luas hutan mangrove kita yang merupakan hutan mangrove terbesar di dunia seluas 3,6 juta hektare," tambah Presiden.
Baca juga: Presiden Jokowi tanam mangrove bersama para dubes di Tana Tidung
Presiden Jokowi mengungkapkan aksi menanam mangrove bersama dengan para duta besar negara sahabat dan masyarakat demi merehabilitasi hutan-hutan mangrove.
"Kita tanam kembali sehingga yang pertama akan menjaga dari gelombang air laut yang ada, intrusi air laut, menjaga habitat bagi spesies-spesies di hutan mangrove, dan sekitar hutan mangrove," ungkap Presiden.
Spesies-spesies itu, antara lain burung, ikan, kepiting, monyet, dan kekayaan flora fauna lainnya.
Baca juga: Presiden disambut prosesi adat tepung tawar di Tana Tidung
"Di Kalimantan Utara ini ada 180 ribu hektare hutan mangrove yang akan kita lihat secara lebih detail lagi dan akan kita rehabilitasi," tambah Presiden.
Para duta besar yang turut menanam mangrove bersama Presiden Jokowi, yaitu Duta Besar Ceko untuk Indonesia Jaroslav Dolecek beserta istri, Duta Besar Cili untuk Indonesia Gustavo Nelson Ayares Ossandron, Duta Besar Finlandia untuk Indonesia Jari Sinkari, Duta Besar Swiss untuk Indonesia Kurt Kunz, Wakil Duta Besar Brazil untuk Indonesia Daniel Barra Ferreira, dan Country Director Bank Dunia Satu Kahkonen.
Turut hadir mendampingi Presiden, yaitu Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Gubernur Kalimantan Utara Zainal Arifin Paliwang, dan Bupati Tana Tidung Ibrahim Ali.
Baca juga: Presiden dijadwalkan tinjau vaksinasi dari pintu ke pintu di Tarakan
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2021