Program PEN harus tetap dilanjutkan dengan porsi menyesuaikan, mungkin dengan nilai lebih kecil
Direktur Eksekutif Institute of Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad mengatakan bahwa program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) mesti tetap berjalan meski pandemi COVID-19 telah berubah menjadi endemi.
"Program PEN harus tetap dilanjutkan dengan porsi menyesuaikan, mungkin dengan nilai lebih kecil," katanya kepada ANTARA di Jakarta, Selasa.
Selanjutnya, menurut dia, pemerintah perlu menggenjot masuk investasi ke dalam negeri agar perekonomian cepat pulih, baik berupa investasi langsung maupun percepatan penyaluran anggaran pemerintah untuk program-program infrastruktur padat karya.
Ia mengatakan pemerintah perlu menarik investasi agar tercipta banyak lapangan kerja untuk masyarakat menengah ke bawah yang kehilangan pekerjaan selama penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Di samping itu, masyarakat menengah ke bawah juga perlu ditolong oleh pemerintah melalui program bantuan sosial yang terus berlanjut.
Tidak hanya dilanjutkan, menurut Tauhid, program-program bansos yang begitu banyak dari beberapa kementerian dan lembaga juga perlu diintegrasikan.
"Perlu dijadikan sistem jaminan sosial terpadu yang terintegrasi antara kementerian dan lembaga dengan pendataan yang lebih baik dan tepat sasaran," ucapnya.
Selanjutnya, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) juga mesti terus diberikan bantuan baik melalui kebijakan fiskal maupun nonfiskal. Industri kesehatan dalam negeri juga perlu diperkuat agar tidak terus mengandalkan impor.
"Karena sebagian besar, vaksin misalnya, bahan bakunya diimpor. Justru industri berbasis produk kesehatan, termasuk peralatannya, harusnya bisa dikembangkan sehingga apabila ada virus baru masuk, industri kesehatan akan lebih siap," imbuhnya.
Baca juga: Menko Airlangga: Pemulihan ekonomi berkat penanganan COVID-19 dan PEN
Baca juga: Menko Airlangga : Realisasi PEN capai 55 persen hingga 1 Oktober
Baca juga: Kemenkeu optimistis penyerapan insentif usaha PEN di atas 100 persen
Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021