Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengenakan Sesingal Tidung saat prosesi menanam mangrove di Desa Bebatu, Kabupaten Tana Tidung, Kalimantan Utara (Kaltara), Selasa.....tahun depan mengupayakan rehabilitasi seluas 600 ribu hektare hutan mangrove.
Presiden Jokowi tiba di Desa Bebatu, disambut dengan prosesi adat tepung tawar oleh Ketua Adat Tidung Armansyah Ali bersama Ketua Adat Burusu Hendrik.
Presiden Jokowi turun dari kapal cepat membawanya dari helipad dermaga.
Selain itu Armansyah Ali juga melantunkan salawat.
Saat prosesi penyambutan adat tersebut, ketua adat juga memercikkan air dan memberikan ikat kepala khas daerahnya yang bernama Sesingal Tidung. Dalam bahasa adat setempat, prosesi tepung tawar disebut dengan Timung Bensaluy.
“Timung itu air, Bensaluy itu pendingin. Beras kuning ini satu keagungan kami di Kalimantan sebagai ucapan syukur kepada pendatang,” kata Armansyah Ali.
Saat di lokasi kegiatan Presiden Jokowi mengatakan bahwa hutan mangrove seluas 180 ribu hektare di Kaltara akan direhabilitasi pemerintah pada tahun ini.
Jokowi usai melakukan penanaman bibit mangrove di Desa Bebatu menyampaikan bahwa tahun depan mengupayakan rehabilitasi seluas 600 ribu hektare hutan mangrove.
Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang berharap dengan rehabilitasi hutan mangrove di Kaltara, dapat memberikan efek positif bagi masyarakat. khususnya bagi perkembangan biota laut yang ada di provinsi termuda ini.
“Atas nama masyarakat Kaltara, kami berterima kasih atas kunjungan Bapak Presiden yang ikut menanam bibit mangrove bersama masyarakat Desa Bebatu,” ujarnya pula.
Ia berharap agar masyarakat senantiasa dapat menjaga ekosistem mangrove yang ada di Kaltara.
Sebab dengan begitu, biota laut di Kaltara dapat terjaga, sehingga spesies hewan laut seperti kepiting dapat berkembang biak dengan baik, dan dapat memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat Kaltara.
Baca juga: Gunakan kendaraan taktis, Presiden Jokowi sapa masyarakat di Tarakan
Baca juga: Presiden dijadwalkan tinjau vaksinasi dari pintu ke pintu di Tarakan
Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2021