Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan Kota Bambu Selatan, Pal Merah, Jakarta Barat mengubah sampah plastik kresek menjadi bahan bakar jenis solar dengan mesin khusus tertentu.Ini khusus plastik-plastik kresek
"Ini khusus plastik-plastik kresek. Kalau misalkan plastik seperti botol air mineral, gelas air mineral ada nilai ekonominya, bisa dijadikan uang," kata pengelola mesin sekaligus petugas PPSU kelurahan Kota Bambu Selatan Rofik di Jakarta, Rabu.
Sampah plastik tersebut diubah dengan mesin khusus yang berlokasi di kantor Kelurahan Kota Bambu Selatan, Jakarta Barat.
Ia melanjutkan, upaya ini dilakukan demi mengurangi jumlah sampah yang akan dikirim ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Kota Bekasi.
Dalam prosesnya, sampah plastik kresek tersebut dimasukkan ke dalam mesin pembakaran dan diolah dalam kurun waktu beberapa jam.
Baca juga: Kecamatan Pal Merah sulap tiga ton sampah jadi pupuk kompos
Plastik akan dibakar dengan suhu 300 sampai 500 derajat celsius. Setelah dibakar, mesin tersebut secara otomatis akan mengeluarkan bahan bakar minyak jenis solar hasil pembakaran sampah.
Rofik mengatakan pihaknya bisa menghasilkan satu liter solar dari setiap satu kilogram sampah plastik yang diolah.
Dia sendiri bisa mengolah empat kilogram sampah plastik dalam sehari.
"Kalau sehari empat kilo berarti dikalikan saja, empat liter kali 30 hari. Itu kira kira solar yang dihasilkan selama sebulan," kata Rofik.
Solar tersebut biasanya digunakan kembali untuk operasional mesin atau untuk kebutuhan yang lain.
Baca juga: Maggot, solusi sampah organik Ibu Kota
Warga sekitar pun dipersilahkan untuk meminta jika membutuhkan bahan bakar solar.
Namun demikian, Rofik mengaku sejauh ini solar tersebut belum sempat digunakan untuk kendaraan roda empat.
Rofik berharap upaya ini dapat dijalankan terus agar sampah plastik yang bertebaran di lingkungan bisa didaur ulang menjadi bahan yang berguna.
Pewarta: Walda Marison
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2021