Kepala Badan nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Ganip Warsito mengajak berbagai komponen masyarakat untuk bersatu, bahu-membahu, serta bergotong royong melakukan upaya-upaya membangun ketangguhan menghadapi ancaman bencana di Tanah Air.Banyak tugas panggilan kemanusiaan yang harus kita bagi bersama dengan mengacu pada kerangka aksi pengurangan risiko bencana yang telah disepakati
"Saya mengajak semua pihak untuk bahu-membahu dan bergotong royong melakukan berbagai langkah penting guna mewujudkan ketangguhan bersama mengatasi ancaman bencana di masa mendatang," kata dia pada puncak peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) BNPB Tahun 2021 di Kota Ambon, Rabu.
Setidaknya, kata dia, ada empat langkah yang harus dilakukan instansi teknis terkait dalam membangun ketangguhan dan kesiapsiagaan menghadapi bencana, yakni mengidentifikasi potensi ancaman bencana hidrometeorologi di masing-masing daerah.
"Sebagai mana kita sudah ketahui dan BMKG telah memperkirakan bahwa tiga bulan ke depan akan terjadi peningkatan intensitas hujan di wilayah Indonesia," katanya.
Selain itu, melaksanakan rapat koordinasi kesiapsiagaan dalam rangka berbagi peran dan menyiapkan sumber daya untuk penanganan bencana, serta menyiapkan rencana kontijensi, geladi, dan simulasi dengan melibatkan semua pemangku kepentingan.
Ia juga menjelaskan pentingnya sosialisasi kepada masyarakat mengenai kesiapsiagaan dan apa yang harus dilakukan sehingga dapat selamat bila terjadi bencana.
Baca juga: BNPB: Jumlah DAS kritis meningkat setiap tahun
Ganip meyebut semua pihak yang menghadiri puncak peringatan Bulan PRB 2021 di Kota Ambon itu, orang-orang berkomitmen dalam pengurangan risiko bencana.
"Saya melihat sendiri bahwa diskusi-diskusi yang diselenggarakan telah berlangsung dengan sangat produktif, dan kegiatan-kegiatan rangkaian PRB secara implementatif juga telah dilaksanakan dengan sangat baik," katanya.
Peringatan pengurangan risiko bencana yang menjadi agenda nasional dan dilaksanakan setiap tahun, mengingatkan semua pihak akan kemajuan, keberhasilan, dan capaian dalam mempertahankan ketangguhan dari dampak bencana yang terjadi.
Peringatan Bulan PRB juga sarana menyosialisasikan kegiatan dan konsepsi mengenai pengurangan risiko bencana oleh multipihak, yang bertujuan membangun kesadaran bersama.
Selain itu, membangun dialog dan mengembangkan jejaring antarpelaku pengurangan risiko bencana serta dapat dijadikan ajang pembelajaran bersama bagi pelaku penanggulangan bencana di seluruh Indonesia.
Gubernur Maluku, Murad Ismail, menyampaikan terima kasih kepada kepala BNPB dan seluruh jajaran yang telah mempercayakan daerahnya sebagai tempat penyelenggaraan peringatan Bulan PRB 2021.
Beragam kegiatan mengisi peringatan Bulan PRB hingga akhir Oktober 2021, katanya, penting untuk membangun kesadaran dan komitmen bersama multipihak agar siap menghadapi bencana di masa mendatang.
Baca juga: Kepala BNPB - Gubernur Maluku tanam pohon perkuat mitigasi bencana
Kerja sama BNPB dan BPBD serta berbagai pihak teknis terkait, katanya, perlu terus dijaga dan ditingkatkan demi peningkatan upaya penanggulangan bencana secara optimal.
"Banyak tugas panggilan kemanusiaan yang harus kita bagi bersama dengan mengacu pada kerangka aksi pengurangan risiko bencana yang telah disepakati," katanya.
Dia juga mengajak semua pihak untuk mengenali karakteristik bencana di wilayah masing-masing, mengoptimalkan tata kelola dan manajemen serta berinvestasi dalam pengurangan risiko bencana di Indonesia serta Maluku pada khususnya.
Pada puncak peringatan Bulan PRB, Kepala BNPB Ganip Warsito dan Gubernur Murad juga menyerahkan penghargaan Tangguh Award kepada pemenang lomba foto, video pendek dan komik. Kompetisi tahunan untuk tiga kategori itu diikuti 1.041 peserta dari seluruh Indonesia.
Selain itu, menyerahkan hadiah kepada pemenang Hackaton Fest 2021 dan pemenang lomba penilaian kerentanan bangunan serta peluncuran portal InaRISK.
Baca juga: Gubernur Maluku luncurkan bulan pengurangan risiko bencana 2021
Pewarta: Jimmy Ayal
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2021