Jembatan Sei Alalak di Banjarmasin, Kalimantan Selatan yang rencananya akan diresmikan Presiden Joko Widodo pada Kamis (21/10) dinilai akan mendorong pembangunan ibu kota negara baru.
Akademisi Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Banjarmasin, Prof Dr H Budi Suryadi mengatakan pemerintahan Presiden Jokowi peduli dengan pembangunan daerah tengah dan pinggiran dalam rangka pembangunan bersaudara (sister development) antardaerah untuk mendukung pembangunan ibu kota baru di Kalimantan Timur.
Jembatan Sei Alalak tak hanya menghubungkan Kota Banjarmasin dan Kabupaten Barito Kuala di Kalimantan Selatan tapi juga menjadi akses utama menuju Kalimantan Tengah di jalur selatan.
"Jadi infrastruktur ini sangat vital sebagai lintas provinsi di pulau Kalimantan guna mendukung perkembangan pembangunan ibu kota baru," kata Budi.
Baca juga: KRI Badau amankan perairan Kalsel saat kunjungan Presiden Jokowi
Dia menilai kedatangan Presiden Jokowi di Banjarmasin untuk meresmikan jembatan tersebut akan membangun kepercayaan politik masyarakat bahwa pada diri seorang presiden melekat simbol pelayan rakyat dalam pemenuhan kebutuhan pembangunan fisik demi kelancaran aktivitas pemerintahan dan penduduknya.
Presiden Jokowi yang juga akan meninjau pelaksanaan vaksinasi di RSUD dr H Moch Ansari Saleh Banjarmasin dinilai Budi sebagai bentuk pertanggungjawaban politik untuk melihat langsung kenyataan di lapangan.
"Ini langkah cross-check pekerjaan bawahan oleh presiden dan antisipasi jika ada kekurangan untuk segera dievaluasi terkait penanganan pandemi melalui akselerasi vaksinasi," kata Guru Besar ULM bidang sosial dan politik itu.
Menurut Budi masyarakat harus memahami bahwa seorang presiden mengemban jabatan politik. Artinya, presiden harus melakukan tindakan politis secara umum untuk kepentingan rakyat yang dipimpinnya.
Baca juga: 510 personel Polri amankan presiden resmikan Jembatan Sei Alalak
Baca juga: Presiden Jokowi perintahkan Jembatan Sei Alalak Kalsel segera dibuka
Pewarta: Firman
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2021