Pemerintah Indonesia mendorong segera terbentuknya Komisi Dagang Bersama (Joint Trade Committee) dengan Mesir guna menjadi wadah eksplorasi berbagai potensi kerja sama terdapat dalam kemitraan kedua negara.
Dikutip dari keterangan tertulis Kedutaan Besar RI di Kairo, yang diterima di Jakarta, Rabu, Duta Besar RI untuk Mesir, Lutfi Rauf, saat berbicara di acara forum pemasaran di kota Kharga, Mesir, mengatakan bahwa dibutuhkan suatu wadah yang dapat menjadi payung diplomasi ekonomi guna mengkaji peluang, potensi, dan juga hambatan perdagangan kedua negara.
“Untuk itu Komisi Dagang Bersama (Joint Trade Committee) dapat direalisasikan dalam waktu yang tidak terlalu lama. Draf nota kesepahaman sudah disiapkan dan perlu direalisasikan penandatanganan dimaksud sesegera mungkin,” demikian KBRI Kairo.
Potensi peningkatan kegiatan perdagangan antara kedua negara tercermin pada pertumbuhan volume perdagangan sebesar 2,3 persen pada tahun 2020 meski Indonesia dan Mesir tengah fokus pada upaya memutus mata rantai COVID-19 dan memulihkan ekonomi domestik masing-masing.
Sementara itu, Atase Perdagangan KBRI Kairo, Irman Adi Purwanto, berharap agar Komisi Dagang Bersama itu dapat membahas cara-cara untuk meningkatkan kerja sama ekonomi antara Mesir dan Indonesia, khususnya terkait perdagangan, industri, dan investasi.
Dia menjelaskan bahwa nilai total perdagangan Indonesia dan Mesir pada periode Januari hingga Agustus 2021 mencapai 1,12 miliar dolar AS, meningkat 47,3 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Adapun pada periode Januari hingga Agustus 2021, terdapat peningkatan ekspor produk Indonesia ke Mesir sebesar 46,5 persen, sementara ekspor Mesir ke Indonesia meningkat sebesar 53 persen.
Hubungan Indonesia dan Mesir sendiri telah berjalan selama hampir 75 tahun, dan menurut KBRI Kairo, hubungan bilateral kedua negara dalam sisi perdagangan masih perlu untuk terus dioptimalkan.
Pewarta: Aria Cindyara
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2021