Pacific Exposition merupakan gebrakan diplomasi ekonomi Indonesia
Pemerintah Indonesia siap membantu memulihkan ekonomi melalui Pacific Exposition 2021 yang merupakan forum dagang, pariwisata, dan investasi Kawasan Pasifik.
Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru Tantowi Yahya dalam temu media Pacific Exposition 2 yang digelar secara virtual di Jakarta, Rabu, menuturkan tema “It’s Time for Pacific” mencerminkan optimisme kawasan yang berhasil mengatasi pandemi.
“Kami siap untuk pemulihan ekonomi yang lebih awal dari pandemi dan menjadi mesin pertumbuhan ekonomi,” kata Tantowi.
Dia menjelaskan sebagian besar negara-negara di Kawasan Pasifik merupakan negara-negara yang bebas COVID-19 karena nyaris tidak ditemukan kasus terkonfirmasi virus tersebut.
Baca juga: Indonesia dorong percepatan pemulihan ekonomi Asia Pasifik
“Negara-negara yang saya sebut, seperti Fiji dan lainnya di Kawasan Pasifik itu disebutnya COVID free karena hampir tidak ada kasus. Mereka konsekuen dan konsisten menutup kawasan. Kalaupun yang boleh masuk itu returning residences, seperti Samoa dan Cook Islands, yang di luar negeri pun tidak bisa masuk karena tidak ada penerbangan,” katanya.
Sebagai hadiahnya, lanjut dia, yakni bebas COVID-19, namun sebagai imbasnya adalah ekonomi mereka yang morat-marit, terutama yang hidup dari sektor pariwisata.
Karena itu, melalui forum tersebut, diharapkan negara-negara yang terlibat dapat bangkit kembali setelah terdampak COVID-19.
Sebanyak 17 negara telah terkonfirmasi mengikuti Pacific Exposition kedua yang akan diselenggarakan secara virtual selama empat hari pada 27-31 Oktober 2021.
“Sudah terdaftar dan confirmed 17 negara dan teritori di Kawasan Pasifik, selain Indonesia,” katanya.
Baca juga: Bank Dunia: Stimulus AS percepat pemulihan Asia Timur dan Pasifik
Tantowi merinci 17 negara tersebut, yakni Australia, Selandia Baru, Kepulauan Cook, Fiji, Papua Nugini, Nauru, Kaledonia Baru, Samoa, Timor Leste, Palau, Tuvalu, Niue, Kepulauan Solomon, Tonga, French Polynesia, Kiribati, dan Guam.
“Baru saja kami terima konfirmasinya dari Guam yang merupakan wilayah terluar dari Amerika Serikat,” katanya.
Dia menambahkan pihaknya melibatkan enam provinsi di Indonesia Timur mewakili dalam pameran dagang, pariwisata, dan investasi tersebut, yakni Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi Utara.
Sementara itu, kementerian-lembaga yang terlibat, di antaranya Kementerian Luar Negeri, Kementerian Perdagangan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Investasi dan Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BPP2MI).
Terdapat 312 perusahaan yang akan diakomodasi ke dalam 200 virtual booth, di antaranya 124 perusahaan dari Indonesia di mana 40 merupakan bidang ekonomi kreatif.
Baca juga: Negara-negara kepulauan Pasifik beralih ke AIIB, pandemi rusak ekonomi
“40 perusahaan ekonomi kreatif akan secara eksklusif ditampung dalam ekraf room,” kata Tantowi.
Dia menuturkan hampir seluruh negara mengirimkan perwakilan perusahaannya, di antaranya 11 perusahaan dari Australia, enam dari Kepulauan Cook, 15 dari Fiji, 28 dari Kaledonia Baru, tujuh dari Papua Nugini, empat dari French Polynesia, tiga dari Timor Leste, satu dari Tonga, dan satu dari Samoa.
“Pacific Exposition merupakan gebrakan diplomasi ekonomi Indonesia yang juga menyajikan pameran dagang, pariwisata, dan investasi secara komprehensif dengan menggabungkan business matching dan seminar atau forum,” ujarnya.
Tantowi menjelaskan ajang tersebut juga pasar bagi produk barang dan jasa semua negara dan teritori di Pasifik.
“Forum ini akan mengintegrasikan Kawasan Indonesia Timur ke Pasifik dan memperkuat identitas kepasifikan kita,” ujarnya.
Baca juga: Bank Dunia sebut varian Delta perlambat ekonomi Asia Timur dan Pasifik
Baca juga: Gandeng Pasifik, Indonesia berupaya pulihkan ekonomi pascapandemi
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021