"Pertumbuhan kredit ditopang oleh membaiknya permintaan dari segmen korporasi dan kredit pemilikan rumah (KPR), di mana kredit pada kedua segmen tersebut masing-masing naik 7,1 persen (yoy) dan 6,5 persen (yoy) mencapai Rp269,9 triliun dan Rp95,1 triliun," ucap Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja dalam Konferensi Pers Paparan Kinerja BCA Triwulan III 2021 secara daring di Jakarta, Kamis.
Menurut Jahja, total kredit BCA tersebut didapat dari penyaluran kredit baru yang tumbuh lebih tinggi yakni 13,8 persen (yoy) dibandingkan dengan tingkat pelunasan atau loan repayment.
Dalam periode yang sama, kredit komersial dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mencatatkan pembalikan arah alias rebound, sehingga naik 1,5 persen (yoy) menjadi Rp185,4 triliun.
Sementara itu, kredit kendaraan bermotor (KKB) turun 7,6 persen (yoy) menjadi Rp35,6 triliun, meski demikian koreksi itu membaik dari periode sebelumnya.
Jahja melanjutkan, saldo outstanding kartu kredit dan lainnya juga naik 1,2 persen (yoy) menjadi Rp13,9 triliun, begitu pula dengan portofolio kredit konsumer yang berhasil membaik dengan kenaikan 2,1 persen (yoy) menjadi Rp144,7 triliun.
“BCA senantiasa mengedepankan nilai-nilai environmental, social, and governance (ESG), ditandai dengan komitmen penyaluran kredit kepada sektor-sektor berkelanjutan yang naik 25,6 persen (yoy) menjadi Rp143,1 triliun. Nilai ini berkontribusi 23,6 persen bagi total portofolio kredit, di antaranya mencakup pembiayaan kepada sektor UKM, pengelolaan sumber daya alam dan lahan yang berkelanjutan, dan energi terbarukan,” ujarnya.
Di sisi lain, ia menuturkan penempatan pada obligasi korporasi juga tumbuh positif, naik 16,1 persen (yoy), sehingga secara keseluruhan portofolio total kredit dan obligasi korporasi meningkat 4,5 persen (yoy) menjadi Rp630,2 triliun.
Baca juga: BCA raup laba bersih Rp23,2 triliun pada triwulan III 2021
Baca juga: Survei BI perkirakan pertumbuhan kredit capai 5,3 persen pada 2021
Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021