Komando Resor Militer (Korem) 162/Wira Bhakti akan mendirikan Markas Komando Rayon Militer (Koramil) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Nusa Tenggara Barat.Koramil ini tugasnya membantu mengamankan daerah wisata sekaligus memberikan rasa aman dan nyaman kepada turis asing maupun dalam negeri
Danrem 162/WB Brigjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani di Mataram, Jumat, mengungkapkan, keberadaan markas TNI setingkat kecamatan itu nantinya akan membantu perihal pengamanannya.
"Ini (pembangunan Koramil KEK Mandalika) konsep yang kita adopsi dari Nusa Penida di Bali," kata Brigjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani.
Baca juga: Intip motor yang akan digunakan Jokowi di sirkuit Mandalika
Karenanya, cara bertugas personel di Koramil KEK Mandalika ini akan sedikit berbeda, nuansanya lebih kepada pengamanan di kawasan wisata.
"Koramil ini tugasnya membantu mengamankan daerah wisata sekaligus memberikan rasa aman dan nyaman kepada turis asing maupun dalam negeri," ujarnya.
Untuk itu, tipikal personel TNI yang bertugas di Koramil KEK Mandalika ditegaskan Rizal, harus memiliki kemampuan khusus di bidang pariwisata.
"Nanti kita pilih yang bisa berkomunikasi bahasa Inggris, memiliki postur ideal," ucap dia.
Dalam menjalankan tugas yang mengedepankan sifat humanisme tersebut, personel TNI Koramil KEK Mandalika akan melaksanakan giat patroli lapangan dengan bersepeda. Mereka akan bertugas dengan mengenakan seragam kasual.
Begitu juga dengan pengamanan di pesisir pantai. Personel TNI Koramil KEK Mandalika juga akan berperan layaknya "lifeguard" atau penjaga pantai.
"Untuk sarananya nanti, panglima akan membekali mereka dengan jetski," katanya.
Kemudian dalam struktur organisasinya, Koramil KEK Mandalika akan dipimpin seorang komandan berpangkat kapten dengan jumlah pasukan mencapai 20 orang.
"Mulai dari yang berpangkat Pelda (Pembantu Letnan Dua) sampai Serma (Sersan Mayor)," ujar dia.
Terkait dengan ketersediaan lahan pembangunan Koramil KEK Mandalika, Rizal memastikan bahwa ITDC sebagai pengelola sudah menyiapkannya.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa konsep ini juga akan diterapkan di kawasan wisata lainnya, salah satu lokasi yang menjadi atensinya yakni di Gili Trawangan, Kabupaten Lombok Utara.
"Untuk kesiapan lahan di sana (Gili Trawangan), kita tinggal menunggu kabar dari Pemprov NTB," kata Rizal.
Baca juga: Harga tiket WSBK resmi diumumkan, mulai Rp795 ribu hingga Rp19,5 juta
Baca juga: MGPA beri sinyal kapan tenggat homologasi final Sirkuit Mandalika
Baca juga: Kementerian PUPR bangun 398 sarana hunian pariwisata
Pewarta: Dhimas Budi Pratama
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2021