Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali dan PSSI sepakat menyebut bahwa pelaksanaan kebijakan untuk menghadirkan penonton di stadion saat pertandingan Liga 1 dan Liga 2 musim 2021-2022 masih membutuhkan waktu.
Hal itu disampaikan kedua belah pihak setelah mengadakan pertemuan di Kantor Kemenpora, Jakarta, Jumat.
"Tadi Ketua Umum PSSI (Mochamad Iriawan-red) menyampaikan beberapa hal yang perlu disiapkan karena ini tidak dalam kondisi normal. Perlu persiapan seperti dari infrastruktur stadion. Semua harus jadi pertimbangan dan disiapkan dengan benar agar tak memunculkan masalah," kata Zainudin Amali.
Politikus Partai Golkar itu pun menegaskan bahwa, karena masih dalam pembahasan, pemerintah dan PSSI belum memastikan apakah penonton dapat hadir atau tidak di stadion. Selama itu, semua pertandingan hanya dapat disaksikan melalui televisi atau gawai.
"Kami baru diskusi dan belum memutuskan apa-apa. Jika sudah ada keputusan, kami tentu akan mengundang pihak-pihak seperti Kementerian Kesehatan, Polri dan Satgas Penanganan COVID-19/BNPB," tutur Menpora.
Baca juga: Menpora puas dengan penerapan prokes Liga 1 2021
Baca juga: LIB belum temukan kasus COVID-19 di Liga 1 dan 2
Sebelumnya, melalui Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 53 tahun 2021 tentang Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 3, Level 2 dan Level 1 Corona Virus Disease 2018 di Wilayah Jawa Dan Bali yang diterbitkan 18 Oktober 2021, pemerintah memberikan kesempatan kepada PSSI dan PT Liga Indonesia Baru untuk menguji coba keberadaan penonton di stadion Liga 1 dan 2.
Syaratnya, jumlah penonton paling banyak 25 persen dari kapasitas maksimal stadion atau paling banyak 5.000 orang. Selain itu, hanya mereka dengan status "hijau" di aplikasi Peduli Lindungi yang bisa masuk ke stadion.
Terkait hal itu, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan menyebut bahwa pihaknya memang berencana mengundang sekitar 100-200 orang suporter untuk hadir dalam uji coba kehadiran penonton di stadion.
Namun, kebijakan tersebut baru akan dieksekusi setelah PSSI dan LIB menuntaskan semua persiapan yang diperlukan seperti soal regulasi, sistem dan kesiapan stadion.
"Tidak semua stadion di Indonesia memenuhi syarat, seperti misalnya soal penomoran kursi. Belum lagi tanda silang di bangku dan sebagainya. Selain itu, mesti disiapkan pula skema pemesanan tiket daring. Kami pun nantinya ingin semua penonton dites antigen. Lalu harus diantisipasi pula penumpukan penonton di luar stadion. Ini terus kami kaji dan kami memohon waktu karena tidak mudah," tutur Iriawan.
PSSI, pria yang akrab disapa Iwan Bule itu melanjutkan, tidak lupa rutin berkomunikasi dengan berbagai pihak demi mempercepat kajian tersebut, termasuk dengan Koordinator PPKM Jawa-Bali dan Luar Jawa-Bali.
Baca juga: LIB: gelaran BRI Liga 1 sejauh ini berjalan aman sesuai rencana
Baca juga: PSSI: sembilan klub Liga 1 berlisensi Nasional dan AFC 2021
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2021