"Saya mengajak para santri untuk berperan aktif dalam upaya menangkal penyebaran ideologi menyimpang yang dapat merusak pertahanan dasar negara," ungkapnya usai peringatan HSN 2021 di Auditorium Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Bogor, Jawa Barat di Cibinong, Jumat.
Menurut dia, dengan menangkal ideologi menyimpang, para santri turut berkontribusi dalam menjaga situasi yang kondusif dan toleransi umat beragama untuk menciptakan kesalehan sosial di Kabupaten Bogor.
Ia menyebutkan ajakan tersebut sesuai dengan tema HSN tahun ini, yaitu “Santri Siaga Jiwa Raga”.
Baca juga: Bupati Bogor terbitkan edaran soal pakaian ala santri bagi ASN
Ia mengatakan santri dituntut siap siaga jiwa dan raga untuk membela Tanah Air, serta mempertahankan persatuan Indonesia dan mewujudkan perdamaian dunia.
Ade Yasin juga meminta kepada para pengurus pondok pesantren agar lebih fokus kepada pendidikan dan pembinaan, sehingga dapat menjauhkan para santri dari ideologi radikal.
“Saat ini dengan mudahnya isu radikalisme disebar melalui media sosial, di mana berita yang disampaikan tidak utuh hanya setengah-setengah, membuat masyarakat tidak paham dan berpotensi salah menerima dan memahami pesan yang disampaikan,” ujarnya.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bogor K.H. Ahmad Mukri Aji mengaku siap mendukung Pemerintah Kabupaten Bogor dalam mewujudkan kesalehan sosial melalui program Karsa Bogor Berkeadaban.
"Itu sangat luar biasa dengan menyiapkan 1.000 hafiz Al Quran dan pondok-pondok pesantren untuk menyongsong santri-santrinya yang tidak hanya menguasai ilmu agama tapi mereka juga menguasai ilmu teknologi,” kata dia.
Baca juga: Pemkab Bogor bagikan penghargaan di Hari Santri Nasional 2021
Baca juga: Ketua KPK: Sosok santri diperlukan dalam perang lawan korupsi
Pewarta: Daffa Rifqi Fawwazi/M Fikri Setiawan
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2021