Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 melaporkan jumlah warga Indonesia yang telah menerima dosis vaksin secara lengkap mencapai 66,31 juta jiwa hingga Jumat, pukul 12.00 WIB.
Data Satgas COVID-19 yang diterima di Jakarta, Jumat, jumlah penduduk yang telah mendapat suntikan dua dosis vaksin COVID-19 per hari ini bertambah 1.143.519 menjadi 66.316.667 orang.
Jumlah penerima vaksin dosis pertama yang tercatat hari ini 1.089.264 jiwa. Dengan tambahan tersebut, maka jumlah penerima vaksinasi dosis pertama saat ini menjadi 111.496.041 jiwa.
Total vaksinasi untuk dosis ketiga bertambah 8.266 menjadi 1.092.871 orang.
Pemerintah berencana memvaksinasi 208.265.720 juta orang.
Dengan demikian maka tercatat, suntikan dosis pertama vaksin COVID-19 sudah diberikan pada 53,53 persen dari total 208.265.720 warga yang menjadi sasaran vaksinasi COVID-19.
Baca juga: Kemenkes: Sisa vaksin Sinovac digunakan untuk dosis dua akhir Oktober
Warga yang sudah selesai menjalani vaksinasi baru meliputi 31,84 persen dari total sasaran.
Sebelumnya, Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan vaksin sebagai pemicu komorbid adalah persepsi yang keliru di kalangan lanjut usia.
"Kenapa kemudian cakupan vaksinasinya belum berjalan sesuai dengan harapan kita, masih adanya mispersepsi dari para lansia bahwa dikatakan umur mereka justru seharusnya tidak mendapatkan vaksin karena nanti efek sampingnya timbul lebih banyak," kata dia.
Ia mengatakan vaksinasi pada lansia masih menjadi tantangan yang perlu segera diselesaikan, sebab dari total 21,5 juta sasaran vaksinasi pada lansia, saat ini baru 7,8 juta jiwa yang mendapatkan dosis pertama dan baru 4,9 juta jiwa yang mendapatkan dosis kedua.
"Artinya ini baru 33 persen yang mendapatkan perlindungan dari vaksinasi dosis pertama. Kalau dosis yang lengkap itu malah baru hanya 22 persen," katanya.
Baca juga: Kapolri yakin target vaksinasi dua juta dosis per hari tercapai
Baca juga: Pemberian dua dosis vaksin Johnson & Johnson masih didiskusikan pakar
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2021