Suzuki menduga peretas tersebut mengincar data konsumen. Percobaan peretasan yang terjadi pada Jumat (15/10) pekan lalu ternyata berdampak pada sebagian sistem produksi, menyebabkan terhentinya produksi sebagian pabrik mobil Suzuki selama dua hari kerja.
Baca juga: Suzuki pertahankan posisi puncak penjualan mobil di India
"Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada konsumen serta pihak terkait lainnya karena hal ini berpotensi menyebabkan ketidaknyamanan dan kekhawatiran," kata Presiden Direktur PT SIM/SIS, Shingo Sezaki, dalam siaran pers malam ini.
Kendati demikian, Suzuki Indonesia menyatakan bahwa kondisi pabriknya kini sudah pulih dan kembali beroperasi.
Suzuki Indonesia juga tetap melanjutkan investigasi secara detail atas kasus percobaan peretasan yang diduga mengincar data atau informasi konsumen.
Selain itu, Suzuki memastikan tidak ada kebocoran data konsumen atas kejadian itu.
"Kami telah dan akan terus memperkuat langkah-langkah terkait pengamanan data dan informasi konsumen di PT SIM/SIS," kata Shingo Sezaki.
Suzuki Indomobil Motor (SIM) merupakan manufaktur Suzuki di Indonesia, sedangkan Suzuki Indomobil Sales (SIS) berperan sebagai Agen Pemegang Merek (APM). SIM memiliki empat lokasi pabrik yakni Tambun Plant I untuk motor, Tambun Plant II untuk perakitan mobil, Cikarang Plant untuk komponen bodi, perakitan mobil, manufaktur, perakitan mesin dan transmisi mobil, dan yang keempat adalah pabrik Cakung untuk mesin mobil, motor dan transmisi.
Baca juga: Kiprah All New Ertiga jelang 10 tahun di pasar mobil keluarga
Baca juga: Maruti Suzuki akan pangkas produksi karena krisis chip
Baca juga: Suzuki India didenda karena kebijakan diskon
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2021