"Tidak benar anggota TNI maupun Polri melakukan pembakaran rumah warga seperti yang beredar di media sosial karena selama ini yang melakukan adalah kelompok sipil bersenjata (KSB) dengan membakar dan merusak berbagai fasilitas yang ada di Kiwirok, " kata Danrem 172/PWY Brigjen TNI Pangemanan kepada ANTARA, di Jayapura, Sabtu.
Ia mengakui dari laporan yang diterima sejak pertengahan bulan September 2021 penyerangan terhadap warga sipil yang dilakukan KSB Pimpinan Lamel Taplo membakar dan merusak berbagai bangunan yang ada di Kiwirok.
Baca juga: Asabri serahkan santunan dua anggota TNI yang gugur di Kiwirok Papua
Seorang warga sipil yang merupakan petugas kesehatan yang seharusnya dilindungi malah dianiaya hingga menewaskan satu orang, kata Pangemanan seraya mengaku selain di Kiwirok kelompok itu juga melakukan hal serupa di Okhika.
Di kedua distrik itu, katanya, sudah tidak ada lagi warga sipil, terutama nonpenduduk asli karena sudah dievakuasi ke Jayapura dan Oksibil termasuk guru, katanya.
Baca juga: Kapolri besuk dua anggota Brimob yang terluka di RS Bhayangkara
Menurutnya, foto-foto yang beredar menggambarkan pembakaran di Kiwirok itu sengaja diedarkan kelompok yang tidak bertanggungjawab karena situasi di wilayah itu saat ini dalam keadaan kondusif.
"Saya sudah cek ke Kiwirok dan saat ini dilaporkan kondusif, " kata dia.
Baca juga: Anggota Brimob gugur dalam kontak tembak di Kiwirok
Pewarta: Evarukdijati
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2021