"Program ini sepenuhnya didukung oleh Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah yang bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan dan USAID, sebuah Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat yang telah banyak membantu kegiatan sosial kemanusiaan," kata Ketua Panitia Mentari COVID-19 Vaksin Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kulon Progo Sapardiyono di Kulon Progo, Minggu.
Ia mengatakan Mentari COVID-19 Vaksin ini sebagai bentuk solidaritas Muhammadiyah kepada masyarakat akibat pandemi COVID-19 terus dilakukan. Pimpinan Muhammadiyah dari pusat, wilayah, daerah, cabang hingga ranting terus bergandengan tangan untuk melawan COVID-19 ini. Menolong sesama umat manusia dari manapun ia berasal sudah menjadi sebuah gerakan yang dimulai sejak Muhammadiyah didirikan.
Oleh karenanya, di masa pandemi COVID-19 yang telah menelan banyak sekali korban jiwa ini, Muhammadiyah harus kembali tampil di garda terdepan untuk menolong masyarakat sekaligus membantu tugas-tugas negara dalam menangani pandemi ini.
"Kegiatan vaksinasi massal adalah salah satu upaya yang dilakukan Muhammadiyah untuk meningkatkan kekebalan masyarakat sekaligus untuk menurunkan angka kematian akibat COVID-19 ini," kata Sapardiyono.
Dia mengatakan di Kabupaten Kulon Progo kegiatan ini akan dilaksanakan di beberapa desa yang berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kulon Progo dengan tingkat persentase warga yang belum tervaksinasi masih tinggi, baik itu dosis pertama maupun dosis kedua.
Setelah melakukan pemetaan dan sosialisasi, katanya, akhirnya Pimpinan Daerah Muhammadiyak (PDM) Kulon Progo memilih empat desa yang akan dijadikan tempat untuk melakukan vaksinasi massal, yaitu di Kalirejo dan Desa Hargomulyo di Kecamatan Kokap. Kemudian, di Desa Tirtorahayu dan Karangsewu di Kecamatan Galur.
"Kegiatan yang pertama kali sekaligus pembukaan dilakukan di Desa Kalirejo pada Sabtu, 23 Oktober 2021, kemudian disusul pada 27 Oktober di Desa Hargomulyo," katanya.
Untuk melaksanakan kegiatan ini PDM Kulon Progo memperoleh dukungan sepenuhnya dari Dinas Kesehatan Kulon Progo dengan menyediakan secara cukup stock vaksin jenis Sinovac sejumlah 5.000 dosis, sedangkan tenaga kesehatan yang bekerja untuk kegiatan ini dilakukan oleh tenaga kesehatan dari PKU Muhammadiyah Wates dan PKU Muhammadiyah Nanggulan serta tenaga entri P-care dari MCCC Kalibawang.
"PDM Kulon Progo mengucapkan beribu-ribu terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut secara aktif menyukseskan program ini," katanya.
Sementara itu, Bupati Kulon Progo Sutedjo mengemukakan sampai saat ini capaian vaksin untuk dosis ketiga pada tenaga medis di Kulon Progo telah mencapai 113,81 persen per 23 Oktober 2021. Sementara capaian vaksinasi COVID-19 di Kulon Progo untuk dosis pertama sebanyak 80,57 persen atau 276.132 sasaran dan dosis kedua 59,98 persen atau 205.575 sasaran.
Capaian vaksinasi tersebut, menurut bupati, tergolong cepat. Hal ini disebabkan antusiasme masyarakat Kulon Progo yang cukup tinggi dalam mengikuti kegiatan vaksinasi.
Dalam upaya percepatan vaksinasi ini, pemerintah bekerja sama dengan TNI, Polri, instansi, kementerian, perguruan tinggi, organisasi profesi, hingga ke tenaga kesehatan yang bekerja di klinik swasta.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini, bupati selaku pimpinan di jajaran Pemerintah Kabupaten Kulon Progo mengapresiasi dan menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada setiap unsur yang terlibat dalam upaya percepatan vaksinasi di Kabupaten Kulon Progo, yakni kepada semua tenaga medis, tenaga nonmedis, dan gugus tugas di masing-masing wilayah.
"Semoga target penyelesaian vaksinasi tahap pertama tercapai dan segera tercipta herd immunity, sehingga kita segera terbebas dari pandemi," kata Sutedjo.
Pewarta: Sutarmi
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021