"Angka kematian karena COVID-19 di Boyolali selama 14 hari terakhir ini, tidak ada penambahan atau sudah nol sehingga total data hingga Minggu ini, tetap sebanyak 1.403 orang," kata Kepala Dinkes Kabupaten Boyolali dr Puji Astuti, di Boyolali, Minggu.
Menurut Puji Astuti, dengan nol angka kematian karena COVID-19 di Boyolali tersebut, maka secara keseluruhan jumlahnya tetap 1.403 orang atau sekitar 5,7 persen dari akumulasi terkonfirmasi positif sebanyak 24.550 kasus.
Ia menjelaskan untuk tambahan kasus baru terkonfirmasi COVID-19 kini hanya ada satu orang di Kecamatan Sawit. Dengan tambahan itu, maka kasus aktif saat ini, sebanyak 22 orang, yang terdiri dari delapan orang menjalani perawatan di rumah sakit dan 14 orang isolasi mandiri.
"Angka kesembuhan karena COVID-19 di Boyolali sudah mencapai 23.125 orang atau 94,2 persen, sehingga Boyolali sudah masuk zona risiko rendah COVID-19 dan skor indeks kesehatan masyarakat (IKM) pada angka 2.5," katanya.
Bahkan, menurut dia, prosentase keterisian tempat tidur di rumah sakit untuk pasien COVID-19 di Boyolali angka terus berkurang atau hanya mencapai dua persen.
Kendati demikian, Dinkes Boyolali tidak bosan-bosannya terus memberikan edukasi kepada masyarakat, terutama di perdesaan, untuk tetap menjaga protokol kesehatan dengan memakai masker, sering mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak dan menjahui kerumunan.
Sementara itu, kegiatan program vaksinasi di Kabupaten Boyolali terus berjalan dengan menyesuaikan ketersediaan dosis vaksin. Hal itu, dilakukan oleh dinkes didukung institusi pemerintahan lainnya, baik kementerian, DPR RI maupun TNI dan Polri.
Jumlah warga Boyolali yang sudah disuntik vaksin dosis pertama hingga Minggu (24/10) ini, tercatat 677.860 orang atau 81,11 persen, dosis dua ada 401.860 orang atau 47,99 persen dan dosis tiga ada 5.550 orang atau 0,66 persen.
"Kami program vaksinasi COVID-19 terus dilakukan percepatan terhadap masyarakat umum, dengan prioritas lansia dan anak-anak usia di atas 12 tahun. Vaksinasi untuk lansia menyisir dengan mendatangi ke rumah masing-masing. Anak-anak untuk persiapan kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) di Boyolali yang sekarang diperluas ke desa-desa," katanya.
Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021