Hal tersebut disampaikan Presiden Jokowi dalam pidatonya pada "ASEAN Business and Investment Summit", yang ditayangkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, dan dikutip di Jakarta, Senin.
"Dalam menghadapi pandemi sekarang ini, kita tidak hanya ingin pulih kembali, tetapi kita ingin mencuri kesempatan dalam pandemi untuk melakukan reformasi struktural. Untuk pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di kawasan ASEAN. Peluang ini sangat besar untuk bisa kita lakukan, sebagaimana yang kami lakukan di Indonesia," ujar Presiden Jokowi.
Presiden mengatakan kesibukan menghadapi pandemi COVID-19 tidak menyurutkan niat Indonesia untuk melakukan reformasi struktural.
Baca juga: Presiden Jokowi akan sampaikan 3 pandangan utama di KTT G20 Roma
Baca juga: Presiden terima surat kepercayaan sembilan duta besar negara sahabat
Indonesia menerbitkan Omnibus Law UU Cipta Kerja untuk memperbaiki iklim investasi, dalam rangka mendongkrak pertumbuhan ekonomi inklusif yang menciptakan lapangan kerja. Selain itu, kata Presiden, Undang-Undang Perpajakan juga direvisi dengan tujuan yang sama.
"Kami ingin terus melanjutkan reformasi struktural ini untuk merespon catatan-catatan kelemahan kelembagaan dan cara kerja kami, ketika diuji oleh pandemi COVID-19. Ujian berat berupa pandemi justru kami manfaatkan untuk memperkuat diri dalam menghadapi tantangan masa depan. Saya berharap juga demikian halnya untuk Asia Tenggara," ucap Presiden berharap.
Presiden Jokowi menekankan sebagai kesatuan masyarakat ekonomi, ASEAN merupakan kawasan yang harus mengambil pelajaran dari krisis dan melakukan perbaikan diri secara fundamental di tingkat kawasan.
Presiden menyampaikan setelah 20 bulan menghadapi kesulitan besar pandemi COVID-19, saat ini tampak harapan baru. Dalam seminggu terakhir kasus COVID-19 di kawasan ASEAN turun 14 persen, jauh lebih baik di banding rata-rata dunia yang turun satu persen.
Baca juga: Presiden lantik 17 Dubes RI untuk negara sahabat
Situasi ini, menurutnya, akan meningkatkan kepercayaan internal dan eksernal ASEAN untuk beraktivitas kembali dan akan mempercepat pemulihan ekonomi.
"Tetapi tetap menjaga kewaspadaan, mengingat adanya peningkatan kasus di beberapa negara," tutur Presiden Jokowi.
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2021