Program vaksinasi menjangkau pulau ini dicanangkan pihak kepolisian dengan sasaran masyarakat di pulau-pulau terpencil kawasan Kepri.
“Kepolisian dengan vaksinasi presisi membuat paket nasi kapau (vaksinasi menjangkau pulau), menjangkau ke semua pulau terpencil,” kata Ansar dalam diskusi daring yang diselenggarakan Forum Merdeka Barat (FMB) 9 edisi 25 Oktober 2021 bertajuk "Cerita Kita Menghadapi Delta", Senin.
Baca juga: Beijing dibayangi gelombang baru varian Delta
Baca juga: Varian Delta menyebar ke luar Auckland di Selandia Baru
Selain kepolisian, pihak TNI juga ikut serta menyukseskan vaksinasi demi menjangkau masyarakat Kepri yang menghuni sekitar 379 pulau, antara lain melalui program serbuan vaksinasi seperti Mobile Vaksinasi Gurindam untuk menjangkau wilayah daratan, program Vaksinasi Masyarakat Pesisir.
Di sisi lain, pemerintah juga menggandeng asosiasi-asosiasi pengusaha, industri, klinik, termasuk berusaha menjamin tersedianya relawan vaksinator sampai ke pulau jauh.
Ansar mengatakan, dalam melaksanakan vaksinasi, pemerintah menggunakan tiga kunci yakni komunikasi dan koordinasi, informasi serta edukasi melibatkan seluruh pemangku kepentingan dan elemen masyarakat.
“Ketika awal vaksinasi dilakukan, kami melakukan pendekatan bersama tokoh agama dan tokoh masyarakat. Kami ingin membangun kepercayaan masyarakat secara luas, baru disebarkan ke masyarakat,” ujar dia.
Awalnya, sebanyak 1.000 ustaz (ustadz), ustadzah dan tokoh agama di Kepri mendapatkan suntikan vaksin. Kemudian, pada masyarakat luas, pemerintah setempat memberikan rangsangan khusus seperti doorprize antara lain kendaraan roda dua, sembako dan bentuk lainnya.
Ansar mengatakan, cakupan vaksinasi di Kepri saat ini mencapai 89 persen untuk dosis satu, dan 66 persen untuk dosis dua. Sementara vaksinasi pada lansia sudah sekitar 64 persen.
Terkait varian Delta, awalnya sempat ditemukan sebanyak 3 kasus di Kepri. Namun kini, Ansra berpendapat penyebarannya sudah minim karena vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan yang membantu agar terbentuknya kekebalan komunal.
“Di akhir Juli kami sempat adopsi 120 ribu vaksin AstraZeneca dalam seminggu. Itu mungkin yang menyebabkan mengapa varian delta tidak berkembang luas di Kepri dan temuannya hanya 3 kasus saat itu, segera kami tangani,” ujar dia.
Baca juga: Kasus baru varian Delta di China meluas
Baca juga: Wagub DKI ingatkan untuk hati-hati pada subvarian baru Delta COVID-19
Baca juga: Inggris: Subvarian Delta kemungkinan lebih menular
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021