Kementerian Kelautan dan Perikanan menginginkan pelaku usaha sektor kelautan dan perikanan dapat memperbanyak negara yang menjadi pasar sasaran ekspor untuk komoditas ikan hias karena masih banyak kawasan yang dinilai bisa digarap.Masih cukup besar peluang Indonesia untuk memperluas di pasar ikan hias internasional
"Masih cukup besar peluang Indonesia untuk memperluas di pasar ikan hias internasional," kata Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP Artati Widiarti dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin.
Ia mengingatkan bahwa saat ini, tercatat ada sebanyak 136 negara di dunia yang melakukan impor ikan hias, sedangkan Indonesia diketahui baru mengekspor ke 76 negara.
Apalagi, ujar dia, ekspor ikan hias di Indonesia pada periode 2016-2020 mengalami tren positif yaitu ada kenaikan 6,1 persen per tahun pada periode tersebut.
Sedangkan sejumlah negara mengalami tren penurunan pada periode yang sama, seperti Singapura yang mengalami minus 7,7 persen per tahun, dan Spanyol menurun 3,4 persen per tahun.
Artati menambahkan pada tahun 2020 nilai ekspor ikan hias Indonesia berhasil mencapai 30,8 juta dolar AS atau sebesar 9,7 persen dari total nilai ekspor ikan hias dunia yang sebesar 318 juta dolar. Hal tersebut, lanjutnya, menempatkan Indonesia sebagai negara eksportir ikan hias terbesar ke-4 dunia setelah Jepang, Singapura, dan Spanyol.
"Pangsa pasar utama ikan hias di antaranya Amerika Serikat sebesar 23,3 persen, diikuti Tiongkok 8,2 persen, Inggris Raya 7,0 persen, Jerman 6,5 persen, dan Jepang 6,2 persen. Sejumlah ikan hias favorit ekspor di antaranya adalah arwana, napoleon wrasse, arwana jardini, cupang hias, dan maskoki," paparnya.
Artati mengemukakan salah satu upaya dalam mempertahankan tren peningkatan ekspor ikan hias antara lain adalah peresmian showroom di Raiser Cibinong pada 23 Oktober, yang berfungsi menampilkan potensi ikan hias asli Indonesia khususnya Arwana Super Red yang telah ditetapkan sebagai maskot ikan hias air tawar nasional.
Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP berharap adanya showroom makin melengkapi keberadaan Raiser sebagai pusat bisnis ikan hias di Indonesia.
"Showroom kita harapkan makin melengkapi Raiser sebagai tempat membangun jaringan pemasaran ikan hias antara lain melalui penyediaan depo ikan hias, gedung penampungan dan pemasaran, bursa, dan showroom ikan hias lengkap dengan instalasi karantina ikannya," terang Artati.
Senada, Kepala Balai Besar Pengujian Penerapan Produk Kelautan dan Perikanan (BBP3KP) Widya Rusyanto menyatakan bahwa dalam rangka pengembangan pemasaran ikan hias, pihaknya terus berupaya untuk mengoptimalkan pemanfaatan sarana dan prasarana yang dikelola oleh Raiser Ikan Hias, Satker BBP3KP di Cibinong.
Sebagai informasi, showroom ini dikelola oleh CV. Lucky Indo Aquatic yang merupakan eksportir aktif dan menyuplai berbagai macam jenis ikan hias tropis di Asia Tenggara hingga mancanegara.
Komisaris CV. Lucky Indo Aquatic, Nicky Kusuma mengaku, selaku operator pihaknya akan memfungsikan Raiser 4 untuk menampung berbagai jenis ikan hias dari para pelaku usaha lokal dari berbagai daerah seperti Jabodetabek, Blitar, Pasuruan, Pontianak, Palembang, Pekanbaru dan Merauke untuk kebutuhan ekspor.
"Kami sangat senang dapat membangun kerja sama dengan BBP3KP dan kami juga sepakat akan melaksanakan kewajiban mendukung pemerintah dalam upaya peningkatan industri ikan hias Indonesia," kata Nicky.
Baca juga: KKP optimistis RI jadi pengekspor ikan hias nomor satu dunia
Baca juga: KKP perlu perkuat sinergi dengan KBRI untuk ekspor komoditas ikan hias
Baca juga: Menjaga kedigdayaan komoditas ikan hias Indonesia
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021