Pendiri Jakarta Dessert Week, Gupta Sitorus, mengatakan pihaknya antusias telah berhasil meluncurkan acara tahunan ini setelah persiapan yang dilakukan selama dua bulan serta bersemangat melihat kolaborasi yang luar biasa antara dessert hub dengan sejumlah brand.
“Buat kami para founders, tahun ini cukup monumental karena dalam semua limitasi dan keterbatasan, kami berhasil membangun atau membuat JDW,” ujar Gupta saat konferensi pers virtual pada Senin.
Ia juga mengatakan dukungan dan keterlibatan pemerintah menjadi salah satu aspek yang paling krusial bagi penyelenggaraan JDW 2021.
“Keterlibatan dari pemerintah, baik dari Kemenparekraf maupun pemerintah Jakarta, itu cukup visible dalam artian mendukung dengan talent-talent, promosi-promosi, juga memberikan kami ruang untuk punya exposure yang besar sehingga cakupan maupun magnitude event ini bisa menjadi lebih besar, bisa meng-capture dan resound ke pemangku kepentingan yang lebih luas,” jelasnya.
Baca juga: Dinas Parekraf DKI apresiasi gelaran Jakarta Dessert Week 2021
Baca juga: Jakarta Dessert Week 2020 hadir di Tokopedia mulai 5-25 Oktober
JDW adalah festival dessert terbesar di Indonesia yang bertujuan mendukung ekosistem industri dessert dan pastry di Jakarta dengan memberikan ruang kreatif bagi para pelaku bisnis dessert. Pada tahun ini, JDW mengusung tema “art”.
Telah terpilih 68 toko kue atau resto berbasis online atau offline telah terpilih untuk menghadirkan lebih dari 100 produk edisi terbatas. Kategori mencakup cake, bread, cookies, ice cream, gelato, hingga healthy treats. Pemilihan toko kue dan resto tersebut berdasarkan proses kuratorial, dengan penilaian mencakup kualitas produk, narasi, dan eksistensinya.
Para merchant juga menghadirkan menu kolaborasi dengan sejumlah brand ikonis, seperti produk Oreo, KRAFT cheese, Cadbury Dairy Milk, Toblerone, Callebaut, Cacao Barry, Ever-Whip, dan sebagainya.
“Mimpi kami adalah ingin membangun sebuah platform yang berkesinambungan,” tutur Gupta.
Ia mengatakan pihaknya telah menyusun impact report yang dapat dijadikan acuan year on year bagi tim agar platform JDW tidak hanya mewujud sebagai sebuah ajang festivalnya saja melainkan juga ajang yang bisa berkontribusi terhadap sektor.
“Kami juga punya dorongan dan misi untuk lebih jauh bagaimana kita bisa memberikan inkubasi atau masukan secara periodik ke teman-teman di industri ini,” ujarnya.
Gupta mengatakan bahkan produk-produk kreasi yang semula hanya disajikan untuk JDW, beberapa merchant pada tahun lalu akhirnya memutuskan untuk menjadikannya produk permanen di toko mereka.
Sementara itu, Pemimpin Senior Komunikasi Eksternal Tokopedia, Ekhel Chandra Wijaya, menyebutkan Tokopedia mencatat kategori makanan dan minuman menjadi salah satu kategori yang paling populer pada kuartal III 2021. Animo yang sangat tinggi dari masyarakat ini melatarbelakangi kehadiran Jakarta Dessert Week di Tokopedia untuk kedua kalinya.
“Senang sekali kami bisa kembali berkolaborasi bersama. Kalau kami lihat kegiatan tahun lalu, antusiasmenya sangat luar biasa dan kami melihat camilan manis seperti dessert box, cookies, soes, pillow cakes, dan croissant ini menjadi beberapa contoh produk yang paling laris dari tahun lalu,” ujarnya.
Di sisi lain, kata Ekhel, acara ini juga menjadi salah satu upaya Tokopedia untuk mendukung perkembangan UMKM lokal terutama di bidang makanan dan minuman melalui pemanfaatan teknologi.
“Harapan kami kolaborasi ini bisa terus dilangsungkan agar produk UMKM lokal bisa terus menjadi pilar utama masyarakat supaya bisa juga bangkit bersama di tengah pandemi, apalagi mengingat bahwa UMKM merupakan penyokong lebih dari 60 persen PDB Indonesia,” pungkasnya.
Baca juga: Kreatif kembangkan bisnis kuliner kekinian
Baca juga: Festival Jajanan Lokal libatkan 3.190 UMKM pecahkan rekor MURI
Baca juga: Kecil-kecil cabe rawit, pengusaha kecil tetap "menggigit"
Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021