Produsen keyboard, mouse, dan headset itu mengatakan, penjualannya dalam periode tiga bulan yang berakhir pada 30 September meningkat 4 persen menjadi 1,31 miliar dolar AS atau setara Rp18,5 triliun.
Angka tersebut melampaui perkiraan yaitu 1,25 miliar AS atau setara Rp17,6 triliun, berdasarkan jajak pendapat Refinitiv, dikutip dari Reuters, Selasa.
Baca juga: Logitech bakal rilis Rally Camera akhir tahun ini
Baca juga: Logitech rilis mouse ergonomis
Namun, pendapatan operasional non-GAAP turun 40 persen menjadi 211 juta dolar AS atau setara Rp2,9 triliun pada kuartal tersebut, kata perusahaan dalam pernyataannya.
Logitech telah menikmati banyak permintaan produk selama pandemi COVID-19 karena orang-orang yang bekerja dari rumah banyak membeli keyboard dan mouse, serta webcam untuk pertemuan jarak jauh.
Pemain game seperti League of Legends, Fornite, dan game multiplayer lainnya juga telah menjadi pendorong tumbuhnya penjualan Logitech.
Logitech mempertahankan prospek tahunan hingga Maret 2022 dan berharap pendapatan operasional non-GAAP dapat mencapai 800 juta dolar AS atau Rp11,3 triliun hingga 850 juta dolar AS atau Rp12 triliun dalam setahun penuh.
"Kami mengonfirmasi prospek setahun penuh kami, meskipun ada tantangan industri yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata Chief Executive Bracken Darrell.
Baca juga: Logitech resmi hentikan produksi "remote" Harmony
Baca juga: Logitech G502 Gaming Mouse dilengkapi sensor HERO 16k
Baca juga: Kolaborasi video diprediksi bakal jadi tren global
Pewarta: Suci Nurhaliza
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021