Direktur Opreasional PT TransJakarta Prasetia Budi melalui keterangan tertulisnya, di Jakarta, Selasa, mengatakan, kedua bus yang mengalami kecelakaan itu adalah milik BMP.
"Kami akan memperketat lagi kegiatan evaluasi dan pembinaan kepada operator. Hal ini salah satu upaya yang kami lakukan, sesuai arahan Pak Gubernur untuk meminimalisir kejadian seperti ini tidak terulang kembali ke depannya," kata Prasetia.
Prasetia mengatakan, seluruh operator yang bekerja sama memiliki agenda pengarahan secara rutin. Selama pandemi, kegiatan tersebut dilakukan setiap tiga bulan sekali, tapi ke depannya akan dilakukan dengan lebih rutin lagi.
Baca juga: Polisi turunkan perangkat TAA selidiki tabrakan TransJakarta di Cawang
Dalam setiap pertemuan, kata dia, Manajemen Transjakarta bersama para operator bersama-sama membahas terkait upaya meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan selama bus beroperasi dan melayani pelanggan.
"Kami berharap para operator bisa menerapkan apa yang sudah didapatkan dalam setiap arahan dengan baik dan semaksimal mungkin saat berada di lapangan,” ujar Prasetia.
TransJakarta juga masih menunggu hasil penyelidikan dari pihak kepolisian terkait musibah kecelakaan tersebut.
Prasetia menegaskan, pihaknya akan melakukan pendampingan kepada korban, baik pada proses perawatan, pembiayaan perawatan, serta akan memberikan santunan kepada seluruh pelanggan terimbas baik yang meninggal maupun yang mengalami luka berat dan ringan.
"Transjakarta akan kooperatif dalam setiap proses investigasi. Kami siap mengevaluasi untuk meningkatkan kualitas serta memberi pelayanan
terbaik kepada pelanggan,” tutur Prasetia.
Baca juga: Tabrakan dua bus TransJakarta di Cawang menewaskan satu penumpang
Baca juga: Penumpang TransJakarta dievakuasi usai bus tabrakan dengan angkot
Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Riza Harahap
Copyright © ANTARA 2021