• Beranda
  • Berita
  • Malaysia sambut Utusan Khusus Sekjen PBB baru di Myanmar

Malaysia sambut Utusan Khusus Sekjen PBB baru di Myanmar

26 Oktober 2021 16:15 WIB
Malaysia sambut Utusan Khusus Sekjen PBB baru di Myanmar
Menteri Luar Negeri Malaysia, Saaifuddin Abdullah. ANTARA Foto/Ho-KLN

Malaysia menyerukan kepada masyarakat internasional untuk secara aktif mendukung upaya untuk segera mengakhiri kekerasan dan memperbaiki situasi di lapangan menuju perdamaian berkelanjutan bagi rakyat Myanmar

Pemerintah Malaysia menyambut hangat penunjukan Dr Noeleen Heyzer sebagai Utusan Khusus Sekretaris Jendral Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) yang baru untuk Myanmar.

"Malaysia percaya bahwa Heyzer, mantan diplomat senior PBB, akan membawa keahlian dan dorongan yang cukup besar untuk keterlibatan yang konstruktif dan bermakna menuju resolusi damai untuk situasi yang terjadi di Myanmar," ujar Menteri Luar Negeri Malaysia, Saaifuddin Abdullah kepada media di Putrajaya, Selasa.

Karena tidak ada kemajuan yang memadai sehubungan dengan situasi di lapangan, ujar dia, Malaysia sangat prihatin atas krisis kemanusiaan di Myanmar dan dampaknya terhadap keamanan regional.

Baca juga: Utusan khusus PBB adakan pertemuan sebelum KTT ASEAN tentang Myanmar

"Malaysia menyerukan kepada masyarakat internasional untuk secara aktif mendukung upaya untuk segera mengakhiri kekerasan dan memperbaiki situasi di lapangan menuju perdamaian berkelanjutan bagi rakyat Myanmar," katanya.

Dia mengatakan Malaysia siap mendukung dan terlibat secara konstruktif dengan Utusan Khusus PBB untuk Myanmar dan semua pemangku kepentingan terkait dalam melanjutkan proses politik untuk memajukan resolusi yang berkelanjutan dan bermartabat terhadap situasi di negara itu, termasuk menjadi tuan rumah Utusan Khusus di Malaysia dalam waktu dekat.

"Malaysia juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Christine Schraner Burgener atas dedikasinya dalam mendukung rakyat Myanmar selama masa jabatannya sebagai Utusan Khusus Sekretaris Jenderal PBB (UNSG) untuk Myanmar dari April 2018 hingga Oktober 2021," katanya.
Baca juga: Komisioner HAM PBB desak ASEAN untuk lanjutkan dialog dengan Myanmar

Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021